Dalam acara kick off Pertamina UMK Academy 2024 di Jakarta, Kamis, Teten mengapresiasi kegiatan tersebut karena dinilai sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong pelaku UMKM agar berdaya saing tinggi dan terus berkembang.
Menurutnya, program yang telah melibatkan lebih dari 8.200 pelaku usaha itu terbukti efektif mendorong kemajuan sektor usaha mikro kecil (UMK) di Indonesia. Dari program ini juga telah lahir banyak UMK yang meningkat usahanya dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Teten menekankan pentingnya program pendampingan UMKM, mengingat sampai saat ini struktur ekonomi di Indonesia didominasi oleh pelaku usaha mikro dengan karakteristik informal yang skala ekonominya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian semata. Akibatnya sulit bagi sektor usaha mikro ini untuk bisa naik kelas dan bersaing di pasar lokal.
"Hari ini kita sudah 30 tahun menjadi negara berkembang dan banyak negara yang gagal memperbaiki struktur ekonomi dengan lebih berkualitas karena karakteristik UMKM mayoritas informal dan tidak terhubung dengan pasar atau industri," kata Teten dalam siaran pers kementerian.
Permasalahan lain yang dihadapi pelaku UMKM adalah pembiayaan terutama dari lembaga keuangan formal atau perbankan. Ini terjadi karena skema pembiayaan dari perbankan masih konvensional yang mengutamakan adanya jaminan. Padahal pelaku UMKM khususnya sektor mikro mayoritas tidak memiliki aset yang bisa digunakan sebagai agunan.
Untuk itu Kemenkop UKM sedang berupaya mendorong skema pembiayaan dengan skema credit scoring yang memungkinkan pelaku usaha khususnya sektor mikro untuk mendapat kemudahan akses pembiayaan.
Dengan skema ini, lembaga perbankan tidak harus meminta jaminan, tetapi hanya perlu membaca data rekam jejak kinerja usahanya.
Dari sisi peningkatan daya saing UMKM, Kemenkop UKM juga sedang membangun rumah produksi bersama (RPB) di berbagai daerah untuk mewadahi UMKM agar bisa menciptakan produk yang lebih baik dan terstandardisasi. Dengan produk yang terstandardisasi, peluang UMKM untuk bermitra dengan industri sebagai bagian dari rantai pasok.
Teten berharap program Pertamina UMK Academy 2024 dapat mendukung pertumbuhan dan perbaikan ekosistem pembiayaan bagi UMKM. Ia juga berharap program tersebut dapat mengakselerasi pelaku usaha untuk naik kelas dan berdaya saing tinggi.
Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, mengatakan tujuan program Pertamina UMK Academy 2024 adalah membina UMKM agar semakin cepat naik kelas. Selain itu juga untuk memastikan para mitra binaan mendapat kesempatan yang lebih luas dalam memasarkan produknya serta untuk meningkatkan SDM agar lebih unggul.
"Melalui kegiatan ini usaha dari UMKM bisa semakin sukses, jumlah lapangan kerja meningkat, kapasitas usaha atau omzet terus bertambah, serta mampu memperluas pemasaran hingga ke luar daerah bahkan ekspor," kata Brahmantya.
Baca juga: Menkop UKM dukung bank ciptakan ekosistem bisnis bagi kemajuan UMKM
Baca juga: Pemerintah susun kebijakan "credit scoring" tanpa agunan bagi UMKM
Baca juga: Pertamina tingkatkan kapasitas dan daya saing UMKM binaan
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024