"Saya apresiasi inisiatif ini (Golden Visa). Memang investasi dan inovasi adalah dua faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi kita meningkat dan berkualitas," ujar Mardani dalam webinar bertajuk "Menilik Golden Visa Menuju Golden Indonesia 2045" dipantau dari Jakarta, Kamis.
Mardani menyoroti bahwa saat ini di kawasan Asia Tenggara telah hadir kompetitor baru bagi Indonesia, yakni Vietnam.
Legislator itu menyoroti Vietnam yang menjadi destinasi investasi baru bagi para pemilik modal setelah beberapa waktu sebelumnya Indonesia berkompetisi dengan Malaysia dan Thailand untuk menarik minat para investor.
"Indonesia mulai dikejar oleh Laos, oleh Vietnam, oleh Kamboja, untuk menjadi tujuan investasi sehingga apa yang dilakukan pemerintah dengan inisiatif Golden Visa dalam rangka membantu meningkatkan investasi, saya apresiasi," kata Mardani.
Baca juga: Dirjen Imigrasi tegaskan Golden Visa bukan untuk jual Indonesia
Menurut dia, inovasi berupa layanan Golden Visa merupakan buah dari pemikiran yang tidak konvensional. Akan tetapi, inovasi tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan Indonesia untuk bersaing di kancah global, khususnya guna menarik minat para investor.
"Catatannya, harus (investasi) yang berkualitas," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim mengatakan bahwa layanan Golden Visa berhasil menarik investasi sekitar Rp4 triliun, dengan jumlah pemohon mendekati 500 orang sejak diresmikan pada 25 Juli 2024.
Silmy mengatakan bahwa sebagian besar pemohon Golden Visa merupakan perorangan yang menaruh investasi mereka di sektor perbankan.
Investasi tersebut berupa tabungan dan bon yang menjadi instrumen mereka untuk melakukan investasi di pasar modal atau di obligasi pemerintah.
"Selain itu, (permohonan) di second home visa juga banyak," kata Silmy.
Baca juga: Dirjen Imigrasi sebut Golden Visa tarik investasi sekitar Rp4 triliun
Baca juga: Dirjen Imigrasi: Indonesia dapat lebih banyak manfaat dari Golden Visa
Baca juga: Program Golden Visa dinilai buka peluang investasi properti bagi WNA
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024