“Jangan dibuka untuk publik saja. Buat shortlist (daftar) kandidat dan kita (Indonesia) lakukan pendekatan. Jadi, ada upaya untuk menarik talent itu,” ujar Mardani dalam webinar bertajuk “Menilik Golden Visa Menuju Golden Indonesia 2045”, dipantau dari Jakarta, Kamis.
Ia mencontoh keberhasilan Singapura dalam menjadikan universitas di dalam negeri mereka menjadi salah satu dari universitas terbaik di dunia.
Menurut Mardani, keberhasilan tersebut memungkinkan karena Singapura mengundang para peraih hadiah Nobel untuk menjadi dosen di universitas-universitas tersebut.
“Dan peraih hadiah Nobel itu, misalkan fisika, kimia, matematika, teknik, sains, kesenian, itu mau datang bukan cuma dengan gaji yang gede, tetapi budget risetnya juga gede,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Mardani, apabila Indonesia ingin mendongkrak kemampuan ekonomi dalam negeri, maka ia nilai penting bagi pemerintah untuk melakukan pendekatan kepada orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan kemajuan perekonomian.
“Kita pun harus demikian, memberi Golden Visa untuk orang-orang yang memang punya kemampuan mendongkrak ekonomi kita, mendongkrak nama Indonesia,” ucapnya.
Orang-orang tersebut, tuturnya, tidak terbatas pada investor. Mardani menyoroti bahwa pejuang kemanusiaan, pejuang lingkungan, dan para tokoh di masing-masing bidang juga bisa membantu Indonesia dalam mewujudkan ambisi Indonesia Emas 2045.
“Orang-orang yang memang ternama di bidang masing-masing itu bisa kita tarik untuk masuk ke Indonesia,” kata Mardani.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim menegaskan layanan Golden Visa bukan untuk menjual Indonesia kepada warga negara asing, melainkan untuk memberi kesempatan bagi pemilik modal untuk melihat Indonesia lebih dekat.
Menurut Silmy, layanan Golden Visa memberi kesempatan bagi para pemilik modal untuk melihat berbagai potensi yang dimiliki oleh Indonesia.
Dengan demikian, lanjut dia, para pemilik modal dapat tertarik untuk turut berkontribusi dalam pengembangan perekonomian nasional. Adapun kontribusi terhadap perekonomian nasional yang ia maksud, meliputi pembukaan lapangan pekerjaan, hingga investasi.
“Manfaat yang kita dapatkan (dari Golden Visa) itu kan Indonesia harus bersaing di dunia internasional untuk mendapatkan investasi dan good quality revenues,” ujar Silmy.
Baca juga: Program Golden Visa dinilai buka peluang investasi properti bagi WNA
Baca juga: Dirjen Imigrasi tegaskan Golden Visa bukan untuk jual Indonesia
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024