"Kita sangat bahagia dan sangat berharap bahwa ini akan melayani masyarakat Indonesia dengan kombinasi medis dan teknologi informatika. Kalau ada instalasi lagi di mana kami siap men-support," kata Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia Telkomsel Indrawan Ditapradana dalam acara konferensi pers tentang siaran langsung operasi telerobotik di RSCM Kencana, Jakarta, Jumat.
Telkomsel menyediakan jaringan fiber optik 5G dengan teknologi broadband yang dapat menjangkau jarak hingga 1.200 kilometer, menghubungkan Rumah Sakit Umum Pusat Prof. I.G.N.G Ngoreah di Bali dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dalam uji coba penggunaan teknologi telerobotik untuk operasi.
Dalam hal ini, Telkomsel telah menyanggupi pemenuhan syarat latensi jaringan di bawah 150 milisecond untuk menjamin tidak ada keterlambatan koneksi selama pelaksanaan operasi.
"Alhamdulillah pagi ini antara 15 milisecond sampai 20 milisecond, alhamdulillah bisa kita laksanakan, ini merupakan suatu lompatan besar," kata Indrawan.
Baca juga: Ahli urologi lakukan operasi telerobotik Jakarta-Denpasar
Guna menjaga konektivitas jaringan 5G, Indrawan mengatakan, Telkomsel akan melakukan pengamanan dengan perlakuan khusus di rumah sakit yang memiliki alat telerobotik agar latensi tidak lebih dari 25 millisecond sehingga tindakan operasi bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
"Indonesia sudah ada 1.000 titik 5G, yang terbanyak di Bali dan Jakarta, tapi kalau ada di rumah sakit yang jauh, belum ada jaringan 5G kita akan treatment lagi di tempat alat itu ada," katanya.
"Jadi, kita komit bahwa ini lompatan sejarah teknologi kesehatan Indonesia dan itu akan sangat berarti apabila di kombinasikan dengan teknologi informasi yang kita miliki," ia menambahkan.
Pemanfaatan teknologi telerobotik diharapkan bisa menjadi solusi masalah akses dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah-daerah dengan tantangan kondisi geografis.
Baca juga: Indonesia sukses lakukan operasi telerobotik kista ginjal pertama
Baca juga: Wamenkes: Telerobotik bantu penanganan masalah kekurangan SDM kesehatan
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024