"Bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu berupa paket pembangunan sumur bor bagi desa-desa yang mengalami kekeringan," kata Smith ketika dihubungi dari Kupang, Jumat.
Ia menjelaskan tahap satu bantuan pembangunan sumur bor itu terbagi dalam enam paket, yakni tiga paket di zona Amarasi dan tiga paket di zona Amfoang.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat NTT waspadai ancaman bencana kekeringan
Tim BNPB pun telah melakukan peninjauan langsung ke tiga desa di Amarasi untuk memastikan kesiapan dan kelayakan teknis serta pembebasan lahan.
"Jadi, calon lokasi sumur bor itu sudah ditinjau tim BNPB," ucapnya.
Pembangunan sumur bor merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau.
Smith mengatakan sebagian besar wilayah di Kabupaten Kupang mengalami hari tanpa hujan berkisar antara 29 hari hingga 59 hari.
Baca juga: Polres Kupang bantu air bersih bagi warga terdampak kekeringan
Wilayah yang mengalami hari tanpa hujan lebih dari 59 hari itu yakni sebagian Kecamatan Semau Selatan, Nekamese, dan Amarasi Selatan.
"Terutama wilayah pesisir," katanya menambahkan.
Selain menyiapkan pembangunan sumur bor, BPBD Kabupaten Kupang juga telah bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk melayani distribusi air bersih di desa-desa yang mengalami kekeringan.
"Datanya telah kami kirimkan kepada mereka," ucapnya.
Baca juga: Bupati Kupang ingatkan masyarakat menjaga kelestarian air
Ia pun berharap adanya kerja sama semua pihak untuk menangani kekeringan yang dialami masyarakat.
"Melalui grup sharing cepat bersama pemerintah desa, kami sampaikan peringatan untuk mewaspadai potensi kekeringan," katanya menjelaskan.
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024