Pada balapan 53 lap itu, Norris finis posisi ketiga, di bawah rekan satu timnya Oscar Piastri yang finis nomor dua dengan selisih 2,664 detik dari Lecrerc yang gemilang dengan satu kali pit stop.
“Kami berdua jelas lebih menderita dibandingkan Ferrari, dan tidak banyak yang bisa kami lakukan saat itu," kata Norris dalam laman F1 pada Senin.
"Jika kami bisa kembali ke sebelumnya dan meninjau ulang semua hal serta mengubah beberapa hal, mungkin kami bisa lebih mempersiapkan diri menghadapinya, namun kami tahu keterbatasan kami, kami tahu apa yang diharapkan," tambahnya.
"Saya merasa kami masih maksimal hari ini, hanya saja kami belum memiliki apa yang dimiliki Ferrari," imbuhnya.
Baca juga: Verstappen sebut Red Bull perlu berubah total jika ingin menang lagi
Norris lalu berbicara tentang insiden dengan Piastri pada lap pertama di chicane yang menurutnya berpotensi membuatnya dan pembalap asal Australia itu “tersingkir” dari lintasan.
“Saya merasa dia terlalu dekat untuk merasa nyaman, kami berdua bisa saja keluar dari tikungan itu jika saya mengerem satu meter kemudian," jelas Norris.
Norris terus memperkecil jarak dengan pemimpin klasemen Max Verstappen yang finis posisi keenam sehingga kini berselisih 62 poin dengan delapan balapan tersisa.
Meski demikian, P2 dan P3 di Monza membuat McLaren hanya berjarak delapan poin dari Red Bull dan berpotensi mengambil alih puncak klasemen konstruktor pada balapan selanjutnya di Sirkuit Kota Baku, Azerbaijan, pada 15 September.
Baca juga: Leclerc rasakan emosi sama dengan saat juarai GP Italia 2019
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024