Monte Carlo (ANTARA News) - Stanislas Wawrinka mengalahkan sesama petenis Swiss Roger Federer 4-6, 7-6 (7/5), 6-2 pada Minggu untuk memenangi Monte Carlo Masters ketika juara Australia Terbuka itu menggarisbawahi bahwa ia merupakan sosok yang layak diwaspadai di Prancis Terbuka.

Ini merupakan kemenangan kedua Wawrinka atas rekan dekatnya itu dalam 15 kali pertemuan sepanjang karirnya dan gelar pertamanya di level Masters. Kemenangan terakhirnya atas Federer terjadi di arena yang sama pada 2009, lapor AFP.

Wawrinka juga mengamankan peringkat ketiga dunianya sebagai hasil dari kesuksesan dalam waktu dua jam 13 menit ini. Federer akan kembali menduduki peringkat ketiga dunia dengan gelar juara dari salah satu ajang Masters yang belum pernah ia menangi sebelumnya.

Ini merupakan pertama kalinya final sesama petenis Swiss di ATP sejak 2000, ketika Federer remaja kalah dari Marc Rosset di Marseille.

Wawrinka, yang melepaskan 33 pukulan kemenangan pada Minggu, kalah di dua final ajang Masters sebelumnya - di Roma pada 2008 dari Novak Djokovic dan Madrid pada tahun lalu dari Rafael Nadal.

Ini merupakan gelar ketiga Wawrinka sepanjang tahun setelah raihan trofi di Chennai dan kesuksesan Grand Slamnya di Melbourne pada Januari.

"Saya melakukan pekerjaan mengagumkan, saya benar-benar gembira setelah memenangi Grand Slam pertama saya untuk sekarang memenangi Masters 1000 pertama saya. Saya tidak berharap ini dapat digapai begitu cepat," kata sang pemenang.

"Saya datang kemari pada pekan ini sebagai ujian, saya tidak berharap menang karena lapangannya begitu kuat. Namun saya berada di sini secara mental dan bertarung dan bermain baik, saya mampu mengalahkan siapapun. Penting untuk selalu siap untuk bertarung."

Wawrinka menambahi bahwa ia berharap dirinya dan Federer dapat berbagi kejayaan pada akhir tahun ini, di mana tim Swiss telah melaju ke semifinal Piala Davis.

"Saya berharap ini akan menjadi tahun yang bagus bagi Swiss," ucapnya.

Kapten Swiss di Piala Davis Severin Luthi duduk di box Federer, dan hal itu tidak dikeluhkan Wawrinka.

"Saya pikir ini adalah pertandingan besar, terlepas dari siapapun lawannya, karena ini adalah final. Bermain melawan Stan hanya menambah kegembiraan dalam berbagai cara," kata Federer, yang sekarang memiliki rekor 0-4 di final-final Monte Carlo setelah kalah dari Nadal pada tiga final sebelumnya pada 2006 sampai 2008.

"Saya tidak begitu kecewa karena saya kalah dari Stan. Saya sangat gembira untuk dia. Ini merupakan kemenangan besar bagi dia setelah memenangi Grand Slam pertamanya tahun ini, juga untuk memenangi Masters 1000 pertamanya."

"Untuk mengambil peluang-peluang ketika kita berada di sini, itulah kunci bagi karir petenis."

Pasangan Swiss ini, yang memenangi medali emas kategori ganda di Olimpiade Beijing 2008, berpelukan setelah kemenangan Wawrinka yang merupakan gelar ketujuh sepanjang karirnya.

Wawrinka kalah di set pembuka namun bangkit pada set kedua dengan mematahkan serve lawannya, meski Federer segera memperbaiki permainannya.

Set itu dilanjutkan melalui tiebreak, di mana Wawrinka mengendalikan permainan untuk menyamakan kedudukan.

Wawrinka memulai set ketiga dengan keunggulan 4-0 dari dua break dan meraih kemenangan pada match point pertama.

Wawrinka sekarang memiliki rekor 23-0 pada musim ini, meski Federer memimpin ATP dengan 27 kemenangan.


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014