Menurut Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi Korea Selatan, Ahn menandatangani perjanjian dengan Malinov di Seoul untuk mengupayakan kerja sama energi bilateral dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik, termasuk krisis Timur Tengah.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri sepakat bahwa penguatan kerja sama bilateral untuk meningkatkan keamanan energi dan memperluas energi bersih sangat penting, terutama di tengah perubahan iklim, yang memicu peristiwa cuaca ekstrem, seperti gelombang panas dan topan.
Ahn mencatat bahwa Bulgaria, yang bergantung pada energi nuklir untuk 35 persen kebutuhan listriknya, memiliki potensi besar untuk bekerja sama dengan Korea Selatan, yang juga telah mempercepat upaya untuk mencapai netralitas karbon.
Perjanjian terbaru, yang memperbarui kesepakatan yang ada ditandatangani pada 2019, berpusat pada perluasan kerja sama untuk mencakup gas alam cair, penyimpanan energi dan rantai pasokan.
Seoul dan Sofia juga akan menetapkan hubungan mereka dalam industri energi nuklir, termasuk pembangunan dan pembongkaran pabrik, serta sektor reaktor modular kecil, kementerian tersebut menambahkan.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Korea Selatan berminat dalam pengembangan energi nuklir di Filipina
Baca juga: Korsel dan AS tingkatkan aliansi berbasis nuklir cegah ancaman Korut
Baca juga: Reaktor nuklir Korsel berhasil terhubung ke jaringan listrik UEA
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024