Wardhana merupakan dosen tetap di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta, mengajar berbagai mata kuliah seperti komunikasi multimedia, perencanaan analisis berbasis komputer, sistem kendali cerdas, dan sistem robotika. Selain berkarier di akademik, Kun juga memiliki pengalaman politik sebagai anggota partai.
Pria kelahiran Jakarta pada 11 Agustus 1969 ini pernah menjabat di karir politiknya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) periode 2010–2015, menggantikan Rapiuddin Hamarung, sebelum akhirnya pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Kemudian, pada Pemilu 2019 lalu ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat dari PAN untuk Daerah Pemilihan Jawa Timur II. Pada 2024, ia mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Dharma Pongrekun dengan meraih 749.298 dukungan. Jumlah tersebut memenuhi syarat minimal dan menjadikannya sebagai pasangan calon tunggal yang maju melalui jalur independen.
Kun Wardhana, sejak kecil, mengikuti program percepatan pendidikan formal. Setelah lulus dari taman kanak-kanak, ia langsung duduk di kelas dua sekolah dasar. Enam bulan kemudian, ia naik ke kelas 3 dan menyelesaikan kelas 4 hingga 6 dalam waktu satu tahun, menamatkan sekolah dasar pada usia delapan tahun.
Ia melanjutkan pendidikan di SMP Trunajaya II, Kramat Kwitang, dan menyelesaikannya dalam dua tahun pada 1980. Selanjutnya, ia bersekolah di SMA Trunajaya, namun tidak lulus EBTANAS, sehingga pindah ke SMA Negeri 3 Jakarta dan lulus pada 1982.
Kun memulai kuliah pada usia 12 tahun dan pada April 1988, ia dinyatakan sebagai insinyur termuda di Universitas Trisakti pada usia 18 tahun dan 238 hari. Ia kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Indonesia dan lulus pada 1992, serta menyelesaikan pendidikan S3 di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1995.
Profil singkat Kun Wardana
- Istri: Wiwin Nurmayanti
- Anak: 2
- Akademikus
- Sekolah Dasar: Lulus pada usia 8 tahun setelah mengikuti program percepatan.
- SMP Trunajaya II, Kramat Kwitang: Menyelesaikan pendidikan dalam dua tahun, lulus pada 1980.
- SMA Trunajaya: Tidak lulus EBTANAS, kemudian pindah ke SMA Negeri 3 Jakarta dan lulus pada 1982.
- Universitas Trisakti: Meraih gelar insinyur pada April 1988, di usia 18 tahun.
- Universitas Indonesia: Meraih gelar Magister Teknik pada Juli 1990, di bidang optoelektronika dan aplikasi laser.
- Institut Teknologi Bandung: Meraih gelar Doktor Fisika pada 1999 dengan disertasi mengenai penerapan transformasi wavelet
Baca juga: DKI kemarin, Pramono-Rano dan Anies di CFD hingga persiapan Misa Paus
Baca juga: DKI sepekan, pendaftaran paslon pilkada hingga kasus mpox di Jakarta
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024