Lagu "Soleram" di daerah Riau dinyanyikan oleh seorang ibu kepada anaknya dan berisi berbagai pepatah.
Lagu "Soleram" pernah dibawakan oleh sejumlah grup musik Djakarta Lloyd, D'Lloyd hingga internasional seperti The Weavers dari Amerika Serikat.
"Soleram" dijuluki sebagai "lagu pengantar tidur" dari Indonesia (Indonesian Lullaby).
Namun liriknya yang sederhana menurut video yang diunggah pada laman Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) mengandung nasihat untuk selalu membudayakan rasa malu yang dijunjung tinggi oleh adat-istiadat dan syariat agama.
"Soleram" dijuluki sebagai "lagu pengantar tidur" dari Indonesia (Indonesian Lullaby).
Namun liriknya yang sederhana menurut video yang diunggah pada laman Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) mengandung nasihat untuk selalu membudayakan rasa malu yang dijunjung tinggi oleh adat-istiadat dan syariat agama.
Bait kedua, masing-masing hitungan menyimbolkan fisik, karakter, jabatan, latar belakang, harta, adat budaya dan agama berbeda.
Lirik lagu Soleram seakan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan marwah bangsa dengan membudayakan rasa malu sebagai jati diri.
Keberagaman menjadi kekayaan bangsa Indonesia, dan modal sosial untuk membangun bangsa dan negara yang maju dan sejahtera.
Lirik lagu "Soleram" sebagai berikut:
Soleram
Soleram
Soleram
Anak yang manis
Anak manis janganlah dicium sayang
Kalau dicium merah lah pipinya
Satu dua
Tiga dan empat
Lima enam
Tujuh delapan
Kalau tuan dapat kawan baru sayang
Kawan lama ditinggalkan jangan.
Lirik lagu Soleram seakan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan marwah bangsa dengan membudayakan rasa malu sebagai jati diri.
Keberagaman menjadi kekayaan bangsa Indonesia, dan modal sosial untuk membangun bangsa dan negara yang maju dan sejahtera.
Lirik lagu "Soleram" sebagai berikut:
Soleram
Soleram
Soleram
Anak yang manis
Anak manis janganlah dicium sayang
Kalau dicium merah lah pipinya
Satu dua
Tiga dan empat
Lima enam
Tujuh delapan
Kalau tuan dapat kawan baru sayang
Kawan lama ditinggalkan jangan.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024