Kami senang sekali ya. Ini sesuatu yang amat dinanti-nantikan, nggak hanya umat Katolik, tapi pemerintah jugaJakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI periode 2019-2024 Christina Aryani menyambut gembira kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia yang undangan tersebut telah dikirim sejak 2019.
"Kami senang sekali ya. Ini sesuatu yang amat dinanti-nantikan, nggak hanya umat Katolik, tapi pemerintah juga," ujar Christina Aryani yang turut menyambut kehadiran Paus Fransiskus di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Christina menjelaskan bahwa undangan kepada Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik itu sudah dikirim sejak 2019 dan kunjungan ini merupakan salah satu hasil kerja Komisi I DPR RI.
Namun hal itu terkendala, kata dia, akibat adanya pandemi COVID-19 yang menyergap dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Imam Besar Istiqlal: Terowongan Silaturahmi siap sambut Paus
"Karena sebetulnya, kalau kita lihat kan undangannya itu pernah dikirim sejak 2019. Sejak fit and proper test dubes pertama itu buat Vatikan, juga salah satu yang diminta di Komisi I gimana agar kunjungan Paus bisa terealisasikan," ujarnya.
Dalam pesan-pesannya, kata Christina, Paus Fransiskus mengapresiasi prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan menekankan pentingnya menanggulangi ketidakseimbangan dalam masyarakat.
"Bagaimana ketidakseimbangan itu bisa kerap terjadi, dan gimana kita caranya memastikan ketidakseimbangan itu tidak mengganggu apa yang sudah dibangun sejak awal," ujarnya.
Baca juga: Presiden: Kunjungan Sri Paus miliki pesan kuat rayakan perbedaan
Perempuan politikus itu berharap model toleransi Indonesia dapat menjadi panduan bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan serupa.
Christina menambahkan kehadiran Paus Fransiskus merupakan momentum penting untuk mempromosikan toleransi di Indonesia dan mengatasi tantangan-tantangan yang ada di berbagai daerah.
"Semoga ini menjadi penanda baik ke depannya kalau dikaitkan dengan toleransi di Indonesia dan di daerah, ini juga masih menjadi tantangan," katanya.
Baca juga: Akademisi: Kunjungan Paus Fransiskus perkuat toleransi di Indonesia
Pewarta: Andi Firdaus, Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024