Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Vokasi UI Deni Danial Kesa, di Kampus UI Depok, Rabu, menjelaskan festival ini menjadi pentas bagi mahasiswa untuk menunjukkan karya kreatif mereka sekaligus memajukan industri kreatif di Indonesia melalui pendidikan vokasional.
“Kesempatan ini merupakan momentum berharga kolaborasi kemampuan teori dan praktik bertemu, memberikan mahasiswa keterampilan yang sangat berharga untuk masa depan mereka,” kata Deni.
Festival ini merupakan kolaborasi antara Departemen Administrasi dan Bisnis Terapan, yang menaungi Program Studi (Prodi) Bisnis Kreatif, dengan Departemen Sosial Humaniora Terapan yang mencakup Prodi Produksi Media, Manajemen Bisnis Pariwisata, Hubungan Masyarakat, Penyiaran Multimedia, dan Periklanan Kreatif.
Deni menjelaskan kolaborasi lintas program studi ini tidak hanya memperkuat pelaksanaan festival, tetapi juga mencerminkan sinergi dalam menciptakan karya seni yang berkualitas.
Dengan tema "Kalbu Kelabu", festival ini mengeksplorasi kompleksitas emosi manusia yang tak terduga, dituangkan dalam palet warna kelabu yang penuh misteri.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan gim "Lodaya Conquest" untuk lestarikan budaya
Vokasi UI Film Festival 2024 mengusung berbagai kegiatan menarik, termasuk kompetisi film, workshop, pitching, hingga talkshow dan screening film.
Tujuan utama dari seluruh rangkaian acara ini adalah untuk menampilkan dan mengapresiasi karya mahasiswa, sekaligus mendorong mereka untuk terus mengembangkan bakat dan potensi dalam dunia perfilman.
Festival ini dimulai dengan workshop editing yang dipandu oleh para profesional terkemuka Sheryn Maulidya dan Pieter Anthony dari Visinema Studios.
Dalam workshop tersebut, para peserta tidak hanya mempelajari teknik editing seperti fine cut dan picture lock, tetapi juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya proses editing yang terstruktur dan cermat.
Sesi pitching untuk kategori Film Proposal Pitching menjadi panggung bagi para mahasiswa untuk mempresentasikan ide-ide film mereka dengan singkat namun berkesan.
Deni menyebut sesi ini sebagai kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menguji konsep mereka dan menerima umpan balik yang membangun dari para ahli industri.
Baca juga: Mahasiswa UI juara pertama pekan seni mahasiswa daerah
Salah satu acara puncak festival ini adalah diskusi bersama sutradara ternama Teddy Soeriaatmadja yang mempunyai rekam jejak karya-karya seperti The Architecture of Love (2024) dan Lovely Man (2011).
Teddy berbagi pengalaman dan wawasan tentang bagaimana menciptakan film yang tidak hanya menarik secara teknis, tetapi juga mengandung narasi yang kuat dan bermakna.
Diskusi ini menginspirasi para mahasiswa untuk lebih memahami dan mendalami dunia perfilman.
Tak hanya diskusi dan workshop, Vokasi UI Film Festival 2024 juga menampilkan delapan film terpilih, yang terdiri dari tiga film dokumenter dan lima film pendek, dalam sesi screening di Taman Baca Vokasi UI.
Screening memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyaksikan karya mereka di layar lebar, dan menerima apresiasi dari para penonton.
Deni menyampaikan harapannya agar festival ini dapat terus memotivasi mahasiswa untuk berkarya dan berinovasi di bidang seni perfilman.
Pemenang kategori Film Pendek Terbaik dan Penulisan Naskah Film Terbaik diraih oleh “Fate” yang disutradarai oleh Kelvin Hananto dan ditulis oleh Rahma Azzahra. Untuk kategori Film Dokumenter Terbaik, penghargaan diberikan kepada “Baduy: The Silence of Education” yang juga disutradarai oleh Kelvin Hananto.
Baca juga: Lulusan Vokasi UI disiapkan jadi agen perubahan usaha kreatif
Sementara itu, kategori Film Proposal Pitching dimenangkan oleh kelompok dengan judul proposal “PT Yak Op” dari Orang Film UI.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024