Dikutip dari keterangan resmi, Rabu, pada ajang endurance kali ini, Bendix X KDRT tampil dengan formasi tiga pembalap yaitu Ridwan Hanif, Muhammad Ichsan, dan Rayhan Tania untuk kelas Standard Production Max, dengan menggunakan kendaraan Suzuki Swift Sport ZC31S.
Sejak start, Bendix X KDRT memulai balapan dengan maksimal. Strategi dan kerja sama seluruh tim berjalan dengan baik, bahkan Bendix X KDRT sudah menempati baris depan di lap-lap awal.
Namun, Ichsan yang turun sebagai pembalap pertama mengalami kesulitan. Ia mengalami crash di Tikungan 6 Sirkuit Sepang.
Ichsan menjelaskan crash berawal karena posisi mobil kurang menguntungkan ketika berada di line luar dengan kondisi trek kotor karena banyak tyre marble bekas balap sebelumnya ditambah di lap awal ban masih dingin.
“Yang memperparah keadaan adalah saat mobil terjebak di gravel, safety car tidak keluar dan tidak dilakukan evakuasi segera. Padahal posisi mobil di gravel saat itu adalah posisi yang sangat berbahaya,” ungkap Ichsan.
“Mengingat kondisi trek yang licin dan benar saja berselang dua lap ada pembalap lain yang juga melintir di tikungan yang sama dan langsung berbenturan dengan mobil kita yang masih terjebak. Mobil yang menabrak sampai terpelanting dan berputar ke udara mengingat speed di tikungan tersebut mencapai 160km/jam,” imbuhnya.
Baca juga: Avila Bahar berharap raih gelar ganda di ISSOM putaran ketiga
Meski gagal menyelesaikan lomba, penampilan Bendix X KDRT di kejuaraan balap endurance level Asia ini membuat mereka tetap menjadi tim yang diperhitungkan.
“Cukup disayangkan kita mengalami crash saat posisi baris depan. Andai tidak mengalami kesialan, bukan tidak mungkin target podium bakal tercapai,” kata Ridwan Hanif.
Lebih lanjut, Rachmat Dwinata selaku Indonesia Bendix Representative mengatakan akan konsisten mendukung kiprah KDRT di kejuaraan balap mobil internasional.
“Dukungan kami tidak hanya sebatas men-support tim Indonesia yang tampil di ajang balap internasional. Namun ajang balap ini juga menjadi wadah bagi kami untuk melakukan riset dan pengembangan produk kampas rem Bendix, baik untuk penggunaan harian maupun untuk kebutuhan kompetisi (balap)," ujar Rachmat.
“Sektor pengereman sangat krusial dan begitu penting dalam sebuah balapan, apalagi balapan ketahanan dengan durasi yang panjang. Terbukti performa Bendix sangat mumpuni setelah pengetesan di Sepang,” imbuh Ichsan.
Baca juga: Tim WRT 31 finis di posisi lima setelah start di posisi kesepuluh
Baca juga: JakOne Mobile Indonesia Damper Class 2024 sukses gaet 280 peserta
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024