"Saya sangat berharap jajaran pemimpin pemerintahan baru dapat terus berkomitmen melanjutkan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan menjaga hasil yang sudah dicapai sebelumnya. Akan lebih baik lagi jika dapat melampaui pencapaian pada periode sebelumnya," kata Wapres dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting Tahun 2024 di Jakarta, Rabu.
Wapres sebagaimana keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Setwapres mengklaim bahwa selama pelaksanaan program percepatan penurunan stunting lima tahun terakhir banyak kemajuan yang sudah tercatatkan.
"Kita patut bersyukur bahwa angka prevalensi stunting turun dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 21,5 persen pada tahun 2023. Artinya, dalam lima tahun, kita bisa menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,3 persen atau rata-rata 1,85 persen per tahunnya. Penurunan ini satu setengah kali lebih cepat jika dibandingkan dengan periode tahun 2013-2018," ungkapnya.
Wapres menganggap hasil yang telah dicapai tersebut merupakan buah dari kerja keras, kerja cerdas, dan kerja kolaboratif dari semua unsur yang terlibat.
Namun, ia juga mengingatkan target besar yang masih harus dicapai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari stunting. Oleh karena itu, Wapres memberikan penekanan khusus tentang pentingnya keberlanjutan pelaksanaan program penanggulangan stunting.
"Kepemimpinan bisa berganti dan angka stunting bisa diturunkan. Akan tetapi, kita masih memiliki pekerjaan rumah yang belum selesai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari stunting," ujar Wapres.
Wapres selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memimpin Rakornas Stunting Tahun 2024 sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Rakornas itu berlangsung selama dua hari, 4-5 September 2024 di Jakarta.
Rakornas stunting sendiri merupakan pertemuan koordinasi tahunan untuk membahas program percepatan penurunan stunting di tingkat nasional yang melibatkan peserta dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, mitra pembangunan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan lainnya.
Memperhatikan 2024 sebagai tahun terakhir pelaksanaan percepatan strategi nasional pencegahan stunting yang dimulai sejak 2018 dan juga tahun terakhir implementasi Perpres Nomor 72 Tahun 2021, Rakornas kali ini akan fokus mengupas berbagai kemajuan yang telah ditunjukkan dalam upaya penurunan stunting di tanah air.
Sebagaimana pada Rakornas Stunting 2023, pada Rakornas 2024 ini Wapres juga menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas capaian pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Apresiasi berupa pemberian Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2024 kategori percepatan penurunan stunting diberikan kepada 130 pemerintah daerah yang terdiri atas sembilan provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota. Apresiasi juga diberikan kepada 15 desa berkinerja baik dalam upaya percepatan penurunan stunting.
"Semoga program percepatan penurunan stunting dapat terus dilanjutkan dan disempurnakan di periode-periode berikutnya, sebagai upaya menciptakan generasi unggul sesuai visi Indonesia Emas 2045," ucap Wapres.
Baca juga: Menko PMK: Balita berpotensi stunting 18,7 persen dari data EPPGBM
Baca juga: Mengurangi stunting pada anak untuk visi Indonesia Emas 2045
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024