"Fokus sebetulnya kalau kita ingin ekonomi tumbuh, presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto ingin ekonomi tumbuh 7 sampai 8 persen. Tentu kalau kita ingin tumbuh 7 sampai 8 persen, maka kita harus menggenjot ekspor," ujar Zulkifli Hasan di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, lanjutnya, ekspor Indonesia harus tumbuh jauh lebih besar dari hari-hari ini, selain tentu nanti investasi yang besar. Jadi sebetulnya Indonesia bagaimana menguasai pasar dunia.
"Yang kedua, kendalikan impor dan stabilisasi harga dalam negeri," katanya.
Dengan anggaran Kementerian Perdagangan pada tahun 2025 sebesar Rp1,65 triliun, tentunya harus kreatif agar ekspor Indonesia terus positif.
"Kita dengan anggaran yang turun rata-rata, tentu kita harus kreatif agar ekspor kita terus positif, kemudian juga untuk pengembangan, perlindungan UMKM dan industri dalam negeri," kata Zulkifli Hasan.
Sebagai informasi, Presiden RI terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan, dirinya hingga saat ini tetap optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Menurutnya, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi aspek vital untuk mencapai target tersebut.
Bukan hal yang mustahil bagi Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, mengingat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat besar.
Prabowo sempat menjabarkan bahwa untuk mencapai target tersebut, ia mengaku ingin fokus pada pengentasan kemiskinan dengan menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan.
Negara dalam hal ini BUMN juga patut turut serta hadir berkontribusi dengan langkah strategi yang baik. Ia pun berangan-angan pemerintahannya nanti dapat mengelola keputusan yang rasional dan efisien.
Baca juga: Mendag: Kompetensi PPNS dan edukasi ritel cegah ekonomi bawah tanah
Baca juga: Mendag: Tiongkok sebut RI punya semua persyaratan jadi negara maju
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024