Mengenai investasi di Lampung yang kami lihat masih positif, di mana pada Juli peningkatan didukung oleh kinerja penanaman modal dalam negeri mencapai 50 persen dari tahun sebelumnya. Dan tentu di dalam investasi ada pertumbuhan industri di dalamnyaBandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung memproyeksikan bahwa sampai triwulan III dan IV 2024 sektor industri masih cukup menopang pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
"Mengenai investasi di Lampung yang kami lihat masih positif, di mana pada Juli peningkatan didukung oleh kinerja penanaman modal dalam negeri mencapai 50 persen dari tahun sebelumnya. Dan tentu di dalam investasi ada pertumbuhan industri di dalamnya yang digerakkan oleh sektor pertanian dan perkebunan," ujar Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung Fiskara Indawan di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan tetap kuat mendukung kinerja perekonomian daerah dengan menyumbang 29,04 persen terhadap PDRB.
"Dan memang investasi terkait industri di Lampung ini terutama industri pengolahan hampir 80 persen merupakan pengolahan komoditas baik pertanian ataupun perkebunan, sebab disini banyak sekali komoditas unggulan daerah," katanya.
Dia melanjutkan, pihaknya tetap optimistis pertumbuhan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan terus meningkat mendukung industri pengolahan dan investasi.
"Kami optimistis karena pertumbuhan pertanian terus meningkat meski ada siklusnya, tapi secara umum sampai triwulan III dan IV ini masih bertumbuh. Jadi kami optimis pertumbuhan ekonomi Lampung di akhir tahun bisa mencapai 4,5-4,9 persen bahkan diharapkan bisa di atas batas 4,9 persen pertumbuhannya," ucap dia.
Dia menjelaskan, untuk tetap menjaga kinerja sektor industri, dapat dilakukan beberapa upaya salah satunya dengan mendekatkan industri ke daerah produksi.
"Sangat positif sekali bila bisa mendekatkan industri ke daerah produksi komoditi, seperti kopi harganya meningkat dan pengaruh kenaikan harga kopi ini bukan hanya di penggilingan tapi sampai ke industri kopi," tambahnya.
Ia mengatakan, pemaksimalan pengelolaan komoditas akan membantu menjaga perekonomian daerah tetap bertumbuh.
Ia mengatakan, pemaksimalan pengelolaan komoditas akan membantu menjaga perekonomian daerah tetap bertumbuh.
"Memang untuk di Lampung industri banyak yang cakupannya kecil, tetapi itu akan mampu meningkatkan pertumbuhan industri secara umum, dan kami lihat ke depan akan positif. Di Lampung ada tiga komoditas utama yang sudah menjadi penyokong pertumbuhan industri yaitu dari komoditas kopi, karet dan lada," kata dia.
Menurut dia, dalam kunjungannya ke perusahaan lada, terlihat bahwa permintaan dari luar negeri untuk komoditas lada asal Lampung sangat tinggi. Sehingga peningkatan kapasitas serta daya saing komoditas akan terus dilakukan untuk mendukung perekonomian daerah.
"Sampai triwulan III dan IV 2024 industri masih cukup menopang pertumbuhan ekonomi Lampung, sebab dari komoditas lada saja sudah banyak permintaan dan sampai tidak bisa terpenuhi permintaan itu. Jadi kita lihat ini positif selain ada komoditas karet juga masih terus prospektif," kata dia.
Baca juga: Realisasi belanja negara APBN Lampung Rp18,72 triliun di triwulan II
Baca juga: BI sebut ekonomi Lampung triwulan II-2024 membaik
Baca juga: Pemprov Lampung jadikan perbaikkan jalan pertanian jadi fokus utama
Baca juga: Realisasi belanja negara APBN Lampung Rp18,72 triliun di triwulan II
Baca juga: BI sebut ekonomi Lampung triwulan II-2024 membaik
Baca juga: Pemprov Lampung jadikan perbaikkan jalan pertanian jadi fokus utama
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024