Pemelajaran itu menjadi semakin penting mengingat Latvia akan maju dalam pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk kursi Eropa Timur pada 2025, kata Braze usai bertemu Menlu RI Retno Marsudi di Jakarta pada Kamis,
“Selain belajar banyak dari keberhasilan Indonesia selama bertugas (di DK PBB pada 2019--2020), kami juga saling mempelajari catatan terkait tantangan menjaga keamanan kawasan, baik di Euro-Atlantik maupun di Asia Tenggara,” ucap Braze.
Braze mengatakan Latvia juga akan mendengar posisi Indonesia terkait isu bersama yang menjadi perhatian di Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti perempuan, perdamaian, keamanan, maupun keamanan siber dan literasi media.
Braze, yang pernah menjabat duta besar nonresiden Latvia untuk Indonesia pada 2015—2016, juga mengapresiasi Indonesia yang terus menegakkan piagam PBB dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam merespons tantangan di Asia Tenggara serta konflik Rusia-Ukraina.
Sementara itu, Braze menyoroti hubungan bilateral Latvia-Indonesia yang terjalin kuat dan terus berkembang ke arah yang lebih baik.
“Kami tidak menghadapi tantangan ataupun masalah (dengan pihak mana pun), dan kami pun tinggal melanjutkan keberhasilan saat ini,” ujar Menlu Latvia.
Indonesia, kata Braze, merupakan tujuan investasi yang sangat menarik bagi Latvia. Negaranya pun siap memberi akses bagi Indonesia untuk berinvestasi dalam sektor infrastruktur digital Uni Eropa.
Banyaknya infrastruktur utama ekonomi, seperti pelabuhan dan bandara, yang kegiatannya bergantung pada sistem digital menunjukkan besarnya potensi investasi dalam sektor tersebut bagi Indonesia, ucap dia.
“Kami pun berkomitmen melanjutkan dan membina terus dari kesuksesan yang kita miliki,” kata Braze.
Baca juga: Menlu RI bahas penguatan hubungan bilateral dengan Latvia
Baca juga: Estonia, Latvia dan Lithuania akan bangun Garis Pertahanan Baltik
Sekjen PBB puji upaya Indonesia redakan ketegangan geopolitik global
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024