"Saya menitipkan Masjid Jami’ Ar-Raudhah ini ke Wali Kota Jakarta Selatan sebagai pengurus utama. Dan juga kepada warga serta para pedagang agar bersama-sama merawat tempat ini," kata Heru saat dijumpai di Jakarta, Jumat.
Heru berharap masjid tersebut dapat menjadi wasilah bagi warga Jakarta khususnya Jakarta Selatan untuk beribadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan, kawasan masjid yang dibangun bersama oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memiliki luas keseluruhan kurang lebih 6.000 meter persegi (m2).
Baca juga: Wali Kota Jaksel imbau setiap masjid miliki APAR untuk cegah kebakaran
Baca juga: DKI tanam bibit alpukat di Kawasan Masjid Istiqlal guna kurangi polusi
Tak hanya digunakan untuk beribadah, pada area belakang, masyarakat juga membeli tanaman hidup yang dijual oleh pedagang UMKM.
"Kapasitas 200 jamaah atas bawah. Ada kantin dan ada tempat untuk bertransaksi pembelian (tanaman) yang besar. Kita siapkan ruangan agar para pembeli lebih nyaman bertransaksi dengan para pedagang pohon hias," kata Arief.
Masjid tersebut juga dilengkapi dengan akses transportasi umum yang mudah. Tak jauh dari masjid tersebut, terdapat Halte Transjakarta Simpang Ragunan Ar-Raudhah.
Arief menjelaskan, masjid itu juga memiliki dua akses, yakni dari Jalan Ragunan dan Jalan TB
Simatupang serta dilengkapi dengan kapasitas parkir yang memadai. Karena itu akses masyarakat menuju masjid tersebut pun terbilang mudah.
“Masjidnya juga dekat rumah sakit dan dekat perkemahan. Jadi aksesnya cukup mudah ya,” kata Arief.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024