"Toleransi dan saling menghormati adalah nilai yang telah lama kita jaga dan rawat bersama. Kunjungan Paus Fransiskus menjadi simbol penting bagi dunia tentang bagaimana Indonesia mampu hidup berdampingan dalam damai meskipun dalam perbedaan," kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat.
Budi berharap kunjungan ini dapat semakin memperkuat semangat persatuan dan kebersamaan di antara seluruh elemen masyarakat Indonesia di tengah keberagaman agama.
Baca juga: Paus Fransiskus: Jangan lelah membangun perdamaian di Nusantara
Ia berharap sikap baik bertoleransi di tengah banyaknya perbedaan di Indonesia bisa diturunkan dari generasi ke generasi sehingga dapat mendukung moral dan memberikan nilai positif bagi kemajuan bangsa.
“Keharmonisan ini harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang, karena toleransi dan kerukunan adalah kunci utama bagi kemajuan bangsa kita,” katanya.
Dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Budi mengatakan bahwa Kementerian Kominfo ikut meramaikan rangkaian acara itu dengan menggandeng perusahaan BUMN di bidang logistik yaitu PosIND untuk menerbitkan prangko dengan tema khusus.
Baca juga: Tutup misa, Paus Fransiskus ucapkan terima kasih untuk warga Indonesia
Dengan tema "Faith, Fraternity and Compassion" atau "Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa", prangko ini dirilis secara nasional dan dapat dibeli oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia termasuk bersejarah karena untuk pertama kalinya setelah lebih dari tiga dekade akhirnya Kepala Negara Vatikan kembali datang melawat Indonesia.
Tercatat sebelum Paus Fransiskus, kunjungan terakhir kali yang dilakukan oleh Kepala Negara Vatikan ke Indonesia berlangsung pada 1989 dengan kedatangan Paus Yohanes Paulus II.
Setelah selesai melawat Indonesia, Paus Fransiskus melanjutkan perjalanannya ke Papua Nugini sebagai bagian dari tur Paus ke wilayah Asia Pasifik.
Baca juga: GIPI yakin lawatan Paus bisa mendongkrak kunjungan wisman ke DIY
Baca juga: Jelang kunjungan Paus, PLBN Mota Ain dibuka selama 18 jam
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Aku bangga Anak Indonesia.