"Kegiatan bertajuk Safari Siber ini bertujuan memberikan edukasi mengenai ancaman siber yang dapat membahayakan keamanan data dan informasi, baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun di lingkungan TNI Angkatan Udara," kata Kepala Satuan Siber Dispamsanau, Kolonel Sus Tri Priyo Widodo dalam siaran pers resmi TNI AU yang disiarkan, Jumat.
Menurut Priyo, kegiatan ini penting untuk dilakukan lantaran saat ini serangan yang dapat mengancam negara bukan hanya dalam bentuk fisik saja melainkan siber.
Dengan serangan siber, sebuah negara bisa diserang menggunakan arus informasi yang dapat mempengaruhi masyarakatnya. Tidak hanya itu, serangan siber juga dapat mengancam keamanan data strategis milik pemerintah.
Karenanya, pihaknya tengah berupaya memperkuat sistem keamanan siber dengan cara memberikan pelatihan kepada para personelnya.
Priyo melanjutkan, dalam pertemuan ini, pihaknya memberikan pemahaman kepada personel tentang ragam teknologi dan sistem perlindungan data.
"Kegiatan disertai simulasi cara menghadapi serangan siber. Para peserta juga berkesempatan berdiskusi mengenai permasalahan keamanan siber yang sering mereka hadapi," seperti dikutip siaran pers tersebut.
Dengan adanya kegiatan ini, Priyo berharap jajaran TNI AU memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk menangkal serangan siber.
"Kita juga berharap personel bisa meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah preventif untuk menjaga keamanan informasi di lingkungan kerja," kata Priyo.
Baca juga: Huawei dan BSSN latihan keamanan siber untuk 500 personel TNI AU
Baca juga: Pakar: Ruang siber telah menjadi medan perang modern
Baca juga: Bamsoet dorong TNI tingkatkan ketahanan siber nasional
Baca juga: Menimbang Angkatan Perang Siber TNI
Pewarta: Walda Marison
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024