Melalui ajang Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024 yang puncaknya diselenggarakan hari ini, Jumat, di Alun-Alun Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Andre menyampaikan pemerintah terus berkolaborasi untuk memberikan afirmasi tersebut para pelaku budaya lokal di IKN.
“FHBN ini ingin melibatkan seluruh pihak, baik pemerintah, kementerian/lembaga, dan pemangku kepentingan yang lain, bahwa kita harus ikut dalam program yang tidak sekadar sebuah festival, tetapi program afirmasi bagi masyarakat lokal dan masyarakat adat yang ada di wilayah penyangga IKN, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara,” kata Andre.
Ia menegaskan, pembangunan tidak bisa hanya berbasis pada infrastruktur, sehingga harus bertumpu pada sosial, budaya, dan ekonomi berbasis masyarakat.
“Maka kajian terus kami lakukan, sehingga salah satu solusi yang ditemukan, yang menjadi temuan adalah perlunya ada pendekatan kebudayaan secara berkesinambungan, dan itu harus melibatkan ke seluruh pihak,” ucapnya.
Andre menambahkan, melalui tema “Merajut persatuan dalam keberagaman”, FHBN menjadi ajang bagi seluruh masyarakat lokal di Penajam Paser Utara untuk mendapatkan proses afirmasi.
“Jadi ini yang paling menjadi utama karena kita tidak bisa kita ngomong pertunjukan musik saja, tetapi bagaimana musik lokal, bagaimana afirmasinya terhadap musik lokal, bagaimana afirmasinya terhadap musik tradisional dan lain-lain. Ini hal-hal yang penting yang harus didorong, termasuk dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN),” paparnya.
Untuk memberi afirmasi pada seniman dan pelaku budaya lokal, maka Kemenko PMK bersama OIKN dan pemangku kepentingan terkait berkolaborasi bersama PT Produksi Film Negara (PFN) menyelenggarakan festival film pendek untuk memberi afirmasi pada para sineas lokal di sekitar wilayah IKN.
“Akhirnya dibuat sebuah festival film pendek untuk masyarakat lokal di Penajam Paser Utara, nanti bisa disaksikan ada tayangan-tayangan dari pemenang film-film pendek tersebut yang menyentuh, bagaimana ternyata mereka itu jago berkreasi, pintar, tetapi mereka perlu terus mendapatkan afirmasi,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum mengemukakan pentingnya acara-acara pemajuan kebudayaan lokal seperti FHBN untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila.
“Dengan adanya rangkaian acara festival ini akan semakin memperkokoh ketahanan budaya dan identitas nasional melalui semangat revolusi mental dalam rangka pembangunan karakter dan jati diri bangsa untuk menciptakan manusia Indonesia yang menyelami dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Nilai-nilai Pancasila tersebut, menurutnya, mampu menciptakan watak-watak unggulan seperti berintegritas, memiliki etos kerja, dan semangat gotong royong.
Baca juga: Kemenko: Festival Harmoni Budaya Nusantara hidupkan budaya lokal IKN
Baca juga: Menko PMK: Harmoniskan pembangunan fisik-kebudayaan di Kota Nusantara
Baca juga: Kemenko PMK: Festival permainan tradisional wujud pelestarian budaya
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024