“Jadi penting sekali kita gunakan teknologi digital kita untuk meningkatkan kapasitas diri kita, untuk nantinya berbagi kepada teman-teman muda yang lain melalui media digital,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum di Kantor Bupati Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Woro pada acara diskusi bersama generasi digital (gen D) yang merupakan rangkaian dari Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024, yang tahun ini kembali dipusatkan di wilayah IKN. Sebelumnya, pada tahun 2023, FHBN diselenggarakan di Kabupaten Sepaku, Kaltim.
Woro menjelaskan, saat ini penetrasi internet di kalangan anak muda sudah lebih dari 90 persen, sehingga hampir semua generasi muda telah terpapar teknologi tersebut, termasuk media sosial.
“Masalahnya, ketika dengan mudahnya sudah terhubung dengan internet, kita juga akan mudah mendapatkan informasi, baik itu yang buruk maupun baik,” ucapnya.
Untuk itu, menurutnya, peran para pemengaruh menjadi sangat penting untuk menyebarkan narasi-narasi tentang kebaikan di media sosial.
“Jangan patah semangat, influencing (memengaruhi) seseorang itu kan tidak mudah, tetapi tidak boleh patah semangat, gagal sekali, maju lagi, gagal kedua maju lagi, kita mulai dari diri kita masing-masing,” tuturnya.
Baca juga: Kemenko PMK: Pembangunan budaya di IKN beri afirmasi seniman lokal
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Transformasi Birokrasi Kemenko PMK Aris Darmansyah Edisaputra mengingatkan para generasi muda yang memiliki kekuatan di media sosial sebagai pemengaruh untuk bijak menyaring sebelum menyebarkan informasi.
“Pada saat membuat konten, jangan asal, tetapi dilihat kira-kira informasi dan beritanya benar atau tidak, cek dulu mungkin bagi diri sendiri bagus, tetapi belum tentu bagi orang lain bagus,” ujar Aris.
Salah satu narasumber yang juga pembuat konten, Abi Satria mengatakan saat ini media sosial telah diwarnai oleh warganet yang seringkali melempar komentar-komentar negatif, sehingga ia menyarankan agar para generasi muda tidak mudah terpancing dengan suatu unggahan.
“Dalam ilmu komunikasi itu, jadi siapa berbicara kepada siapa, tentang apa, dan bagaimana cara bertutur yang tepat,” ucap Abi.
Ia menekankan pentingnya generasi muda tidak mudah bereaksi di media sosial dan terus produktif menciptakan konten-konten yang positif dan membangun.
Baca juga: Soal IKN, Presiden Jokowi: Kita pindah kalau betul-betul siap
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024