"Harus malahan. Harus dikritik dan dipastikan semua program yang dilontarkan objektif dan memungkinkan untuk dilaksanakan,"Jakarta (ANTARA) -
Anggota DPR RI Syaiful Huda mengatakan bahwa para kandidat harus saling merespons gagasan rencana program atau kebijakan antara satu sama lain dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) agar terjadi diskursus di ruang publik.
Dia mengatakan respons tersebut diperlukan agar gagasan yang dilontarkan oleh salah satu kandidat bisa teruji. Jika suatu gagasan tidak ada respons dari kandidat lain, maka hal itu hanya akan menjadi monolog dan klaim sepihak saja.
"Harus malahan. Harus dikritik dan dipastikan semua program yang dilontarkan objektif dan memungkinkan untuk dilaksanakan," kata Syaiful di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan munculnya respons terhadap gagasan yang dilontarkan oleh para bakal kandidat dalam Pilkada Jakarta 2024. Dia pun mendukung adanya hal tersebut, walaupun kini penetapan pasangan calon (paslon) belum dilakukan KPU.
Menurutnya dalam Pilkada harus terjadi suatu perdebatan yang bisa dilihat oleh publik secara umum. Karena menurutnya Pilkada tidak melulu hanya soal kemampuan logistik saja, melainkan juga beradu kemampuan di level lainnya.
"Jadi sekali lagi nggak usah menyerang pribadi, serang lah programnya," kata Ketua Komisi X DPR RI itu.
Adapun dalam Pilkada Jakarta, sudah muncul gagasan-gagasan yang dilontarkan oleh para pasangan calon. Salah satunya adalah rencana bakal calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun yang ingin menggratiskan biaya sewa Stadion Jakarta International Stadium.
Hal itu kemudian direspons oleh bakal kandidat lainnya, yakni Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengaku akan lebih mendengar aspirasi dari Persija dan Jakmania dibandingkan menyampaikan janji-janji terlebih dahulu.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024