"Saya menginginkan industri film di Belitung bangkit, dan diharapkan juga lebih banyak film-film yang syuting di Belitung dan lebih banyak anak muda berpartisipasi," katanya usai menghadiri Festival Film Bulanan (Fesbul) 2024 di Bioskop NSC X Meirobie Tanjung Pandan, Jumat.
Menurut dia, Belitung dulunya sempat terkenal karena sebuah film Laskar Pelangi pada tahun 2008 yang kemudian memperkenalkan potensi keindahan alam dan pariwisata Belitung.
Sandiaga berkeyakinan, dengan bangkitnya kembali industri perfilman di Belitung maka Laskar Pelangi "effects" di tahun 2008 bisa terulang kembali.
"Tentunya dengan produksi film yang lebih banyak dan bisa mengangkat banyak sisi kebudayaan Belitung dan destinasi wisata lain," ujarnya.
Sandiaga juga menjelaskan, kemarin telah sempat meninjau kegiatan syuting film berjudul "The Bell" yang lokasi syuting atau pengambilan gambar berempat di Kecamatan Gantung, Belitung Timur.
Dikatakan, para produser dan sutradara menyebutkan Belitung adalah sebuah lokasi yang indah untuk melakukan pengambilan gambar dan memproduksi sebuah karya film.
"Kemarin, kami sudah melihat syuting film "The Bell" di Gantung, Belitung Timur rupanya itu kecamatan bapak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Di sana produser dan sutradaranya mengatakan Belitung ini seperti studio alam yang sangat besar dan di mana saja angle-nya selalu ketemu yang baik," katanya.
Sandiaga berharap dengan segala potensi yang dimiliki maka industri film di Belitung bisa melahirkan banyak karya.
"Saya melihat sekarang Belitung mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dan pengusaha sehingga hadir dua layar bioskop di Belitung setelah 28 tahun sempat vakum," ujarnya.
Baca juga: Menparekraf sampaikan dua pilar kekuatan pariwisata Belitung
Baca juga: Menparekraf upayakan penerbangan internasional langsung ke Belitung
Baca juga: Menparekraf tekankan Belitung kembangkan pariwisata berkelanjutan
Pewarta: Kasmono/Apriliansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024