Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, mengatakan bahwa Rumah Indonesiana yang berlokasi di Museum Kebangkitan Nasional, dapat dimanfaatkan oleh anak bangsa untuk mengembangkan kapasitas pembuatan konten digital yang nantinya akan menjadi pusat inkubasi dan kreatif hub bagi para pembuat konten dengan fokus pada kearifan lokal.
“Kami berharap program ini bisa menjadi sebuah hub untuk kreativitas,” kata Hilmar Farid melalui keterangan resminya, Jumat.
Dia melanjutkan bahwa ide kreativitas saat ini merupakan pondasi yang sangat penting untuk bisa menghadapi berbagai macam tantangan yang dihadirkan diberbagai industri.
Hilmar Farid berharap kerjasama antar negara ini di bidang budaya bisa berlanjut hingga di masa-masa yang akan datang guna menciptakan sumber daya manusia yang kompeten.
“Ide kreatif itu penting untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan. Kami berharap kerja sama antara Indonesia dan Korea di sektor seni dan budaya dapat berlanjut di masa mendatang,” ucap dia.
Baca juga: Dharma Wanita DKI ajak ibu rumah tangga tingkatkan kecakapan digital
Sementara itu, pihak Korea Selatan yang diwakili oleh Direktur Divisi Hallyu Support Sim Minseok mengatakan bahwa SDM Indonesia sudah sangat bisa beradaptasi dan berkembang untuk berkompetisi di bidang industri kreatif.
Dengan hadirnya Rumah Indonesiana ini, dia berharap bisa semakin meningkatkan talenta-talenta Indonesia melalui kerja sama Korea dan Indonesia. Nantinya, program ini meliputi berbagai pelatihan untuk meningkatkan keahlian para profesional di berbagai bidang kreatif.
Lingkup program pelatihan yang akan dilaksanakan antara lain animasi, konten seluler (mobile content), konten pendidikan seni dan budaya, dan dokumenter. Kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan melalui Rumah Indonesiana ini dilaksanakan lima tahun mulai dari 2023 hingga 2027.
Rumah Indonesiana juga memiliki tujuan jangka panjang untuk membangun kesadaran di kalangan pembuat konten digital tentang pentingnya pelestarian budaya. Di era globalisasi, konten digital berbasis budaya lokal tidak hanya menjadi alat untuk melestarikan warisan budaya tetapi juga sebagai sarana untuk mempromosikan Indonesia di panggung dunia.
Dengan adanya Rumah Indonesiana, para pembuat konten lokal diharapkan dapat lebih mengembangkan kemampuan mereka dalam menciptakan karya-karya yang berkualitas serta memperluas jejaring kolaborasi yang dapat membawa dampak positif bagi perkembangan budaya digital di Indonesia.
Kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana sinergi antar dua negara dapat menghasilkan inisiatif yang berdampak signifikan bagi pemajuan kebudayaan.
Rumah Indonesiana juga segera dibangun di enam wilayah lainnya seperti DKI Jakarta, Kabupaten Sikka, Jambi, Makassar, Bali, dan Cirebon. Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta Pusat menjadi lokasi pertama yang diluncurkan sebagai Rumah Indonesiana.
Baca juga: Konferensi HMA 2024 bahas solusi hadapi tantangan kesehatan masa kini
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024