Nantinya akan ada proses integrasi dari platform digital menjadi semesta digital. Saat ada hajat atau interest (ketertarikan), tidak perlu mengunduh macam-macam aplikasi, tapi semua yang dibutuhkan ada di situJakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya pendistribusian dan penyaluran yang transparan dan kredibel ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah NU (LAZISNU) di Jakarta, Jumat.
“Selain itu, pendistribusian dan penyaluran juga harus merujuk pada Rencana Strategis Nasional NU, agar apa yang dihasilkan mencerminkan makna kehadiran NU di tengah-tengah masyarakat,” kata Yahya dalam keterangannya.
Dia turut berpesan agar lembaga filantropi NU tersebut mengutamakan skema pendistribusian dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga.
Menurut Yahya, pendistribusian dan penyaluran yang tepat akan memudahkan jalinan dan sinergisitas program dengan mitra. “Bukan hanya tentang bentuk kegiatan, tetapi juga dampak atau outcome apa yang ingin dicapai di masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: PBNU siap kelola tambang di Kaltim seluas 26.000 hektare
Selain itu, dia juga mengatakan, NU Care-LAZISNU sebagai platform digital perlu membangun ekosistem konsolidasi yang koheren, mengingat NU terdiri dari struktur, lembaga, badan-badan otonom, madrasah, dan pondok pesantren.
“Nantinya akan ada proses integrasi dari platform digital menjadi semesta digital. Saat ada hajat atau interest (ketertarikan), tidak perlu mengunduh macam-macam aplikasi, tapi semua yang dibutuhkan ada di situ,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Yahya mengapresiasi kinerja NU Care-LAZISNU serta penyelenggaraan rakernas. Ia berharap, rakernas tersebut dapat menumbuhkan optimisme sekaligus membawa perkembangan yang lebih baik.
“Semoga rakernas ini menghasilkan manfaat yang membawa berkah untuk NU, bangsa, dan kemanusiaan,” kata Yahya.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024