"Saya dan jajaran pengurs Persipura bersyukur anak-anak bisa menahan seri Persiram Raja Ampat," kata Jacksen lewat telepon seluler, Minggu malam.
Ia juga mengaku bangga dengan barisan pertahanan belakangnya yang begitu cekatan dan solid menahan gempuran tim "Dewa Laut" hingga pertandingan 2X45 menit usai. "Anda tahu bahwa kami tidak bisa menurunkan Bio, Andri Ibo, dan Dominggus Fakdawer karena sanksi. Dan pemain kedua kami bisa memerankan itu dengan baik," katanya.
Terkait pencapaian timnya, Jacksen mengakui kurang bagus. Namun secara keseluruhan Boaz TE Salossa dan kawan-kawan bisa menunjukkan penampilan yang bagus sepanjang pertandingan itu berlangsung. "Ini laga derby Papua, laga penuh emosi dan trik serta strategi. Apa yang kami mainkan dan jalani sudah maksimal," katanya.
Apa lagi masa dengan jadwal yang padat dan waktu istirahat yang kurang, kata Jacksen, membuat timnya tidak bisa latihan maksimal. "Jadwal yang kami jalani begitu ketat, anak-anak juga kurang masa istirahat. Kami hanya berlatih ringan saja," katanya.
Dalam pertandingan yang disiarkan langsung oleh salah satu Tv swasta nasional itu, baik Persipura dan tuan rumah Persiram dibabak pertama bermain dalam tempo yang lambat. Dan hanya memiliki beberapa peluang melalui sundulan Ian Kabes dan tendangan Boaz yang masih bisa ditepos kiper Galih dan dibuang pemain belakang Persiram.
Dibabak kedua, skuad asuhan Gomes de Olivera dan Jacksen F Tiago itu bermain dengan tempo cepat. Kedua tim sama-sama saling serang lewat sayap kiri-kanan. Persiram mempunyai peluang emas lewat kaki Elvis Herawan dan Marko Kabiay, begitu juga Persipura lewat Titus Bonai, Ruben Sanadi dan Boaz.
Namun hingga tiga menit pertambahan waktu, kedua tim tidak bisa mengkonversi sejumlah peluang menjadi gol. Laga berakhir dengan imbang tanpa gol, 0-0.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
