Hal tersebut dikatakannya saat menjadi narasumber pada Hub Talks: Integrated Mobility for All: Menatap Indonesia Maju dengan Transportasi Cerdas dan Berkelanjutan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu.
Risal berdasarkan keterangan Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub mengatakan dalam dua tahun ini perkeretaapian berkembang sangat pesat. Hal tersebut juga dibarengi dengan peningkatan teknologi kereta api sehingga menjadikan proses integrasi kereta api dengan moda angkutan lain lebih cepat.
Menurutnya, Indonesia harus diakui sudah menjadi contoh bagaimana bidang perkeretaapian bisa berkembang masif. Dalam dua tahun, Indonesia bisa mengoperasikan kereta dengan berbagai teknologi tinggi.
"Kita sudah punya kereta api tanpa masinis, maka kami harus siap dengan percepatan integrasi dan konektivitas. Seperti bandara yang dibangun dapat dihubungkan dengan kereta api karena kereta api adalah transportasi utama, ini yang menjadi tantangan kami," ucap Risal.
Risal melanjutkan selain teknologi, hal yang tak kalah penting harus dipersiapkan adalah sumber daya manusia (SDM).
"Kami punya Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Di tengah itu, masuk teknologi terbarukan untuk sarana dan prasarana. Bahwa teknologi sudah masuk, kita harus terima itu. Bagaimana membuatnya berkelanjutan dan berkembang? Kami harus menyiapkan SDM. Jadi, saat ini yang kami pikirkan adalah bagaimana integrasi dan konektivitas didukung SDM yang kompeten," ujar Risal.
Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) periode 2002-2005 Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim yang juga menjadi narasumber Hub Talks mengatakan integrasi juga dibutuhkan pada sektor transportasi udara. Sebab, perhubungan udara menjadi kebutuhan mutlak, melihat banyaknya lokasi di Indonesia yang tidak bisa dijangkau kecuali melalui udara.
"Sektor perhubungan udara menempati sektor yang sangat menentukan. Di sinilah peran Kemenhub, menjadi perintis atau penggerak yang selama 10 tahun telah memperlihatkan kinerja dinamis. Introspeksi dan beberapa langkah restrukturisasi diharapkan dapat memudahkan Indonesia menyongsong kemajuan teknologi untuk menyongsong integrasi," ujar Chappy.
Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro mengatakan penggunaan teknologi tidak bisa lagi dihindari dan harus terus dikembangkan. Bersamaan dengan itu, setiap insan perhubungan harus siap memberi layanan dan kebijakan yang tepat.
"Kita di masa fajar, di mana integrasi mulai diperhatikan dalam kebijakan. Integrasi sudah mulai dirasakan sebagian masyarakat dan ditunggu-tunggu masyarakat lainnya. MTI mendorong integrasi dimulai dari satu perencanaan yang terintegrasi," tutur Tory.
Baca juga: Kemenhub perkuat regulasi penerbangan berkelanjutan kurangi emisi GRK
Baca juga: Menhub: Membangun transportasi perlu kolaborasi semua daerah
Baca juga: Kemenhub perkuat ekosistem logistik nasional lewat berbagai regulasi
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024