Hilgers mengatakan tawaran untuk membela Merah Putih sudah datang saat ia masih membela Twente U-19 yang ia bela mulai Juli 2018 di usianya yang menginjak 17 tahun.
"Sudah lama aku ingin melakukan hal ini, tetapi keadaannya tidak memungkinkan. Aku sangat sibuk dengan Twente. Jadi aku tidak terlalu memikirkan timnas," kata bek yang memilih darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara itu melalui YouTube FC Twente, dikutip Sabtu.
Hilgers mengatakan ketertarikan membela Merah Putih semakin tumbuh setelah ia memiliki satu caps bersama Belanda U-21.
Satu capsnya terjadi pada September 2022 silam ketika ia tampil 45 menit pada laga uji coba yang diakhiri kemenangan 2-1 melawan Belgia U-21.
Ia kemudian langsung menghubungi Fardy Bachdim yang pernah menjadi agennya saat itu untuk mengutarakan keinginannya.
Baca juga: PSSI pastikan empat pemain luar negeri yang diajukan Shin untuk timnas
"Aku pertama kali bermain untuk tim junior Belanda, Namun, makin lama aku semakin tertarik kepada Indonesia. Aku mulai berpikir "Kenapa tidak? kenapa aku tidak bermain untuk tim Indonesia saja?," jelas bek 23 tahun itu.
"Aku hanya mengirimi pesan bahawa aku ingin bergabung dengan tim Indonesia. Mereka sangat senang. Mereka sama sekali tak menyangka aku akan menghubungi mereka," tambahnya.
"Jadi begitulah prosesnya. Dalam waktu sekitar empat hari, semua dokumen selesai," lanjutnya.
Keputusan memilih membela Indonesia dibuat Hilgers dengan sangat mudah. Ia mengatakan keluarga Indonesia-nya yang tinggal di Amersfoot banyak mempengaruhi keputusannya.
"Aku punya keluarga yang sangat besar. Sembilan bibi dan paman, kalau tak salah. Juga ada orang tua dan kakek nenekku. Kubilang tadi aku berasal dari Amersfoort, Belanda tempat tinggal keluarga Indonesiaku.
Setelah itu, kami makan bersama dan menghabiskan waktu bersama. Itu sangat memengaruhiku sebagai pribadi. Keluargaku sangat senang aku akan bermain untuk Indonesia," tutupnya.
Baca juga: Erick Thohir isyaratkan Reijnders-Mees Hilgers bakal dinaturalisasi
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024