Yagi, topan ke-11 tahun ini, mempertahankan status Topan Super selama 64 jam, mengakibatkan kerusakan signifikan di banyak daerah di China dalam beberapa hari terakhir, kata badan tersebut.
Para ahli menjelaskan bahwa kombinasi faktor yang langka mengintensifkan kekuatan Yagi yang belum pernah terlihat sebelumnya, termasuk monsun aktif di Laut China Selatan, kelembapan kuat yang disuntikkan dari siklon tropis, serta kondisi atmosfer yang mendukung.
Meskipun Yagi kini telah melemah, sisa sirkulasinya masih bisa memicu hujan lebat di beberapa area di Guangxi dan Yunnan, seperti diperingatkan Pusat Meteorologi Nasional China, yang menyoroti potensi risiko banjir, tanah longsor, dan genangan air di area perkotaan.
Yagi, yang pada Minggu diturunkan statusnya menjadi depresi tropis, mendarat sebanyak dua kali pada Jumat (6/9), dengan pendaratan pertama terjadi di Provinsi Hainan dan yang kedua di Provinsi Guangdong.
Merespons dampaknya yang memudar, semua tempat pariwisata, budaya, dan olahraga di Sanya, sebuah kota wisata di Hainan, telah kembali dibuka untuk umum, kata otoritas setempat.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024