Purwokerto (ANTARA News) - Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyatakan, Lokawisata Baturraden tetap aman dikunjungi wisatawan meskipun status Gunung Slamet ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga.

"Baturraden tetap aman dikunjungi karena jaraknya sekitar 11 kilometer dari puncak Gunung Slamet, sedangkan radius bahaya hanya empat kilometer dari puncak," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, Deskart Sotyo Jatmiko, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Kendati demikian, dia mengaku khawatir terjadi penurunan kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden seperti yang terjadi saat status Gunung Slamet ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada 10 Maret 2014.

Saat Gunung Slamet berstatus Waspada, kata dia, kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden turun sekitar 40 persen.

"Lokawisata Baturraden selalu ramai dikunjungi wisatawan pada hari Minggu atau hari-hari libur karena bisa mencapai 2.000-3.000 orang. Namun sejak Gunung Slamet berstatus Waspada, jumlah kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden turun menjadi 1.500-1.800 orang," katanya.

Menurut dia, penurunan pengunjung tersebut juga dialami oleh hotel-hotel di sekitar kawasan wisata Baturraden.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan sebenarnya mulai berangsur pulih sejak awal bulan April.

"Namun dengan adanya peningkatan status itu, jumlah kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden akan kembali turun," katanya.

Oleh karena itu, dia mengharapkan para pelaku wisata di Baturraden membuat terobosan-terobosan baru guna menarik wisatawan untuk datang berkunjung.

Seperti diwartakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Jawa Barat, meningkatkan status Gunung Slamet, Jawa Tengah, dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada hari Rabu, pukul 10.00 WIB.

Gunung Slamet meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014