"Sekitar 21 orang tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka akibat penembakan artileri oleh Pasukan Pendukung Cepat di pasar Sinnar pada Minggu malam," kata jaringan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Mereka mengutuk "pembantaian yang dilakukan oleh RSF terhadap warga sipil di Sinnar dengan menargetkan daerah tempat orang berkumpul di pasar, yang menyebabkan banyak korban di antara warga sipil yang tidak bersenjata."
Pada 24 Juni, RSF menyerang negara bagian Sinnar dan menguasai beberapa kota.
Sejak pertengahan April tahun lalu, Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan RSF telah terlibat dalam perang yang mengakibatkan lebih dari 20 ribu kematian dan hampir 10 juta orang mengungsi, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ada seruan yang semakin meningkat dari masyarakat internasional dan PBB untuk mengakhiri perang guna mencegah bencana kemanusiaan yang mengancam jutaan orang menuju kelaparan dan kematian karena kekurangan makanan yang disebabkan oleh pertempuran, yang telah menyebar ke 13 dari 18 negara bagian.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Komandan RSF Sudan berkomitmen hadir bahas gencatan senjata di Jenewa
Baca juga: Sekjen PBB sangat khawatir atas situasi di Sudan
Baca juga: Serangan paramiliter RSF tewaskan 15 orang di El Fasher, Sudan
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024