Kami yakin bahwa produk ini akan membawa gelombang kepercayaan dan keyakinan baru bagi nasabah kamiJakarta (ANTARA) - AXA Financial Indonesia (AFI) meluncurkan AXA Health Protector sebagai solusi terbaru asuransi kesehatan kepada masyarakat di tanah air.
“Kami yakin bahwa produk ini akan membawa gelombang kepercayaan dan keyakinan baru bagi nasabah kami, dan akan membuat asuransi kesehatan lebih inklusif di Indonesia,” ujar Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Niharika Yadav di Jakarta, Senin.
Berdasarkan Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023, Indonesia mengalami peningkatan inflasi medis hingga mencapai 13,6 persen pada tahun 2023, lebih lebih tinggi dari proyeksi Asia sebesar 11,5 persen dan melebihi inflasi ekonomi di angka 3,3 persen per Agustus 2023.
Survei Global Medical Trends 2024 yang dirilis oleh Willis Tower Watson turut mencatatkan Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara di Asia Pasifik dengan inflasi biaya kesehatan tertinggi di dunia, setelah Filipina dan Malaysia.
Hal ini mengakibatkan layanan kesehatan terbaik menjadi sulit untuk dijangkau oleh masyarakat.
Situasi kenaikan inflasi medis (biaya perawatan, obat-obatan, laboratorium, dan lain-lain) berdampak secara langsung terhadap kenaikan biaya per klaim dan jumlah klaim asuransi yang bisa mencapai hingga 40 persen, sehingga menjadi beban bagi nasabah.
Baca juga: AXA Financial beri edukasi literasi keuangan dan pengelolaan sampah
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) juga mencatatkan rasio klaim terhadap premi asuransi kesehatan mencapai 105,7 persen pada semester I tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yakni 103,7 persen.
Sementara itu, klaim asuransi pada periode semester I 2024 meningkat 26 persen hingga Rp11,83 triliun, yang berarti memberikan dampak besar terhadap industri asuransi jiwa Indonesia dan mencerminkan semakin banyak orang memanfaatkan layanan asuransi jiwa untuk kebutuhan medis.
Karena itu, lanjutnya, AFI berkomitmen menghadirkan manfaat perlindungan kesehatan yang inovatif bagi nasabah dengan mekanisme pengendalian kenaikan premi di masa depan.
Artinya, apabila terjadi inflasi medis, biaya premi nasabah tetap berada pada level yang terjaga.
“Saya berharap produk ini akan memberikan gelombang pertumbuhan baru bagi kami dengan kontrol yang lebih baik terhadap kenaikan premi,” kata dia.
Chief of Health AXA Financial Indonesia Yudhistira Dharmawata menyampaikan tiga kelebihan utama dari AXA Health Protector.
Pertama ialah memberikan manfaat maksimal bagi nasabah melalui perlindungan kesehatan komprehensif (rawat jalanan, rawat inap, dan sebagainya) untuk nasabah dari usia 15 hari hingga 80 tahun yang mencakup berbagai penyakit kritis di hampir seluruh negara.
Manfaat selanjutnya yaitu adanya fitur XtraSave yang menyediakan pilihan untuk nasabah memilih lebih dari seribu rumah sakit (RS) preferred dengan cover 100 persen.
Terakhir, bagi mereka yang tak mengajukan klaim selama dua tahun berturut-turut, maka premi akan didiskon 10 persen.
“Goal kami benar-benar adalah kami pingin berikan suatu manfaat yang tetap komprehensif, tapi affordable dan juga ke depannya bisa tetap terjaga. Kami pingin mendiferensiasikan nasabah yang sehat yang tak pernah nge-claim, dengan yang tidak terlalu sehat yang pernah nge-claim,” ucapnya.
Pihaknya menyediakan dua plan AXA Health Protector, yaitu plan basic untuk mereka yang berobat ke RS preferred dengan cover 100 persen di Indonesia, Asia (kecuali Singapura, Jepang, dan Hongkong), dan seluruh dunia (kecuali AS).
Berikutnya adalah plan XtraSave untuk nasabah yang berobat ke RS preferred di Indonesia, Asia (kecuali Singapura, Jepang, dan Hongkong), dan seluruh dunia (kecuali AS) dengan premi 15 persen lebih murah dibandingkan plan basic.
Apabila berobat ke RS non preferred untuk kedua jenis plan, maka cover yang diberikan AXA 80 persen dan 20 persen dari nasabah.
“Jadi, kalau ada rumah sakit yang (biaya medis) naik terlalu tinggi, kami sarankan nasabah bisa beli plan basic aja, yang full cover, tapi harga juga premium.Tapi, kalau yang pingin hemat-hemat, kami akan arahkan mereka ke XtraSave dan mungkin rumah sakit yang naikin tinggi ini kami akan negosiasi atau kami coba take out dari daftar paper kami,” ungkap Yudhistira.
Baca juga: AXA Financial manfaatkan aplikasi Emma beri layanan lebih efektif
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024