Menurut kepala departemen logistik Pertahanan Sipil Gaza, sebanyak 20 tenda yang digunakan pengungsi hancur akibat serangan tersebut.
Stasiun televisi tersebut juga melaporkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi serangan masih berlangsung "dalam kondisi sulit."
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa pesawat Israel menyerang "pusat komando dan kontrol" dari gerakan Hamas Palestina.
"Atas arahan intelijen IDF dan ISA, Angkatan Udara Israel menyerang teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kontrol yang tersembunyi di dalam Area Kemanusiaan di Khan Yunis," kata IDF di Telegram.
"Sebelum serangan, berbagai langkah telah diambil untuk mengurangi risiko terhadap warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan metode tambahan lainnya, " tulis IDF.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza.
Selain itu, para pejuang dari gerakan Hamas Palestina menyusup ke wilayah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil serta mengambil sandera.
Pihak berwenang Israel mengatakan sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut.
IDF meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade total atas wilayah tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Inggris, AS, Prancis dan Jerman mendesak Iran jaga stabilitas kawasan
Baca juga: Rusia prihatin atas serbuan pejabat Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa
Baca juga: Borell : Perang Gaza meluas ke Yerusalem, Tepi Barat dan Lebanon
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024