"Pengunjung harian yang biasanya mencapai sekitar 300 orang kini meningkat menjadi rata-rata 600 orang per hari," kata Kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman, Saifan Nur, di Banda Aceh, Selasa.
Menurut Saifan pengunjung dari luar Aceh mendominasi porsi pengunjung Masjid Raya Baiturrahman. Mereka datang baik sekadar untuk beribadah maupun menikmati wisata sejarah dan religi di masjid tersebut.
"Kami mencatat peningkatan jumlah pengunjung mulai dari pukul 08.30 hingga 22.30 setiap harinya," ujarnya.
Peningkatan kunjungan ini diprediksi bakal berlanjut hingga akhir September nanti, seiring dengan berakhirnya rangkaian acara PON XXI.
Baca juga: BMKG siagakan alat pemantau cuaca untuk keselamatan atlet PON di Aceh
Baca juga: Pedagang mengais berkah di kawasan Martial Arts Arena PON Sumut
Tidak hanya wisatawan domestik, kunjungan dari mancanegara juga turut meramaikan wisata religi Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Selain itu, para pejabat dari provinsi yang tergabung dalam kontingen PON juga ramai ke sana untuk menyaksikan langsung masjid yang menjadi ikon bumi Serambi Mekkah tersebut.
Kata Saifan, sebagai bentuk peningkatan layanan kepada para wisatawan, pihaknya juga telah menyiapkan pemandu di lima titik, mulai dari basement hingga gerbang masuk.
"Kami memiliki pemandu dari remaja masjid yang siap membantu setiap pengunjung, termasuk menyediakan jubah bagi tamu non muslim. Mereka diarahkan untuk mengelilingi pelataran masjid dan mendapatkan penjelasan terkait sejarah serta arsitektur Masjid Raya," katanya.
Dirinya menambahkan, bagi pengunjung atau wisatawan non-Islam yang berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman berlaku prosedur khusus, yaitu membatasi akses mereka untuk masuk ke dalam masjid.
"Sesuai SOP, mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam masjid, tetapi tetap dapat menikmati keindahan arsitektur masjid dari pelataran," demikian Saifan Nur.
Baca juga: Pemkab Aceh Timur gelar kontes foto kemeriahan PON XXI
Baca juga: Makna mendalam di balik antusiasme warga Aceh saksikan pembukaan PON
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024