Country Lead Zoho Indonesia Handito Aji Saroso dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa, mengatakan program tersebut tahun ini akan mencakup pelatihan dosen untuk modul LCNC yang dimasukkan ke dalam kurikulum di tahun mendatang.
"Dengan keberhasilan kolaborasi kami sepanjang tahun lalu, saya senang bahwa tahun ini kami dapat berkolaborasi lebih erat dan lebih mendalam dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Dengan program yang lebih luas pada tahun 2024, kami gembira menjadi yang pertama yang memasukkan Zoho Creator ke dalam kurikulum untuk perguruan tinggi," kata Handito.
Platform ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal guna memanfaatkan kekuatan solusi LCNC seperti Zoho Creator untuk mengembangkan aplikasi bisnis yang kuat tanpa memerlukan pengalaman koding apapun.
Lebih lanjut, sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, ada penekanan kuat untuk membekali generasi saat ini, yang berumur 15 hingga 30 tahun, dengan keterampilan digital yang penting.
Meskipun generasi ini sudah menjadi penggerak utama ekonomi digital, pengembangan lebih lanjut atas kemampuan generasi ini sangatlah penting untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
YCP bertujuan untuk membina talenta muda yang inovatif serta meningkatkan literasi digital, memberdayakan mereka untuk mengatasi tantangan bisnis di dunia nyata.
Aksesibilitas solusi LCNC memungkinkan usaha kecil untuk mengembangkan aplikasi dengan pengetahuan koding yang minim, yang mengurangi biaya dan mempercepat proses pemasaran, sehingga menciptakan persaingan yang seimbang bagi semua bisnis.
Dengan kolaborasi ini, pihaknya berharap dapat menutup kesenjangan antara kurikulum akademis dan kebutuhan bisnis di dunia nyata.
Selain itu, dengan menambahkan praktik dan pengalaman terbaik ke dalam kurikulum, Zoho dan ITS berupaya untuk memberikan dampak yang berkelanjutan pada kumpulan talenta lokal dan memberikan manfaat bagi komunitas bisnis.
"Bersama-sama kami bertujuan untuk memberdayakan generasi talenta digital berikutnya dan memberikan keterampilan fungsional kepada tenaga kerja lokal yang akan memberikan perubahan nyata pada lanskap bisnis," ujarnya.
Ketua Jurusan Manajemen Bisnis ITS Dr.oec. HSG Syarifa Hanoum, S.T., M.T., menyatakan keberhasilan penerapan inisiatif seperti Young Creator Program telah menginspirasi mahasiswa untuk berinovasi dan merangkul digitalisasi dalam bisnis tanpa memerlukan pengetahuan koding yang luas.
Program Training of Trainers, lanjut dia, telah membekali dosen-dosen kami untuk menjadi pendidik yang lebih baik, yang mampu menyebarkan literasi digital pada masyarakat yang lebih luas.
"Kolaborasi ini juga menjangkau lebih dari sekadar mahasiswa dan fakultas ITS, menjangkau UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) untuk membantu mereka mengadopsi perangkat digital dan memajukan bisnis mereka. Secara keseluruhan, kolaborasi ini tidak hanya memberdayakan mahasiswa dan dosen kami tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat luas," ujarnya.
Baca juga: PT PAL Indonesia ajak ITS kolaborasi menuju Indonesia Emas 2045
Baca juga: Menteri PANRB dukung kampus kolaborasi perkuat RBB
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024