"Pada PON 2024 ini, kami bersyukur karena bisa mengundang empat juri internasional, dan dua di antaranya adalah juri yang bertugas di Olimpiade Paris,” kata Pranarta kepada ANTARA di Kolam Renang Selayang, Medan, Sumatera Utara, Rabu.
Pranarta bukan sosok asing di dunia internasional karena dia adalah juri Indonesia berlisensi yang pernah bertugas dalam Olimpiade Tokyo 2020 dan Paris 2024.
Pranarta juga mengajak sejumlah rekan yang juga berpengalaman dalam berbagai event internasional termasuk Olimpiade dan Asian Games, yaitu Jeff Stabile dari Amerika Serikat, Bhumika Mayur Vyas dari India, dan Agnes Wong dari Malaysia.
Salah satu tujuan besar keterlibatan para juri internasional ini adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan juri lokal dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara sebagai tuan rumah PON 2024.
"Saya berharap dengan kehadiran juri-juri internasional ini, kita bisa melakukan transfer pengetahuan. Pengalaman mereka di ajang internasional seperti Olimpiade tentu akan sangat berharga bagi juri lokal," kata Pranarta.
Baca juga: Hoki indoor putra Jabar raih emas setelah kalahkan Banten 6-0
Secara keseluruhan, 70 persen perangkat pertandingan berasal dari Sumatera Utara, dengan total 14 juri yang akan bertugas. Selain empat juri internasional, dua juri berasal dari Sumatera Utara.
Semua juri yang terlibat telah mengantongi lisensi dari World Aquatics, induk organisasi olahraga akuatik dunia.
Pranarta menepis anggapan bahwa loncat indah adalah cabang olahraga yang subyektif.
“Penilaian kami dilakukan berdasarkan aturan baku dan standar internasional yang jelas,” kata Pranarta dengan tegas.
Ia berharap PON 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum peningkatan kualitas olahraga loncat indah di Indonesia, membawa dampak positif bagi perkembangan cabang olahraga ini di masa depan.
Baca juga: Menembak - Tim Jabar raih medali emas nomor 10m air pistol putra
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024