Tujuannya agar ke depan menjadi mandatori bagi para penerbang yang akan beroperasi di area pegunungan tropis.Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mengkaji pelatihan terbang di area pegunungan tropis yang belum ada di Indonesia.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU) Kemenhub Achmad Setiyo Prabowo menyampaikan bahwa BPSDMP melalui Poltekbang Jayapura dan API Banyuwangi serta Pendampingan Tim Pokja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang mengkaji penciptaan pelatihan terbang di area pegunungan tropis itu.
Tujuannya agar ke depan menjadi mandatori bagi para penerbang yang akan beroperasi di area pegunungan tropis.
“BPSDMP konsisten mempersiapkan SDM khususnya para penerbang yang akan mengoperasikan mountain flying harus memiliki sertifikat kompetensi terbang pegunungan di Indonesia, sebagai langkah awal, salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Mountain Flying bagi pilot/instruktur terbang. Politeknik Penerbangan Jayapura saat ini ditunjuk sebagai Lembaga Pendidikan dan Pelatihan di Kementerian Perhubungan sebagai Pusat Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pilot Pegunungan di Indonesia,” ujar Achmad, di Jakarta, Rabu.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Kemenhub juga telah memiliki regulasi yang baru saja disahkan tanggal 9 Agustus 2024, yaitu Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 29 DJPU Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Operasional Bagian 120-09 (Advisory Circular Part 120-09) tentang Operasi Penerbangan Pada Area Pegunungan Tropis.
Lewat Focus Group Discussion (FGD) Mountainous Area Training Program For Pilot dengan tema “Peningkatan Kompetensi SDM Penerbangan Pegunungan menuju Transportasi Maju Nusantara Baru” yang menghadirkan sejumlah narasumber di bidang penerbangan pegunungan, diharapkan mampu menciptakan kolaborasi lewat regulasi dan nomenklatur yang tepat untuk pelatihan penerbangan di area gunung tropis.
Ia turut berharap, pelatihan tersebut ke depannya menjadi mandatori bagi para penerbang yang akan beroperasi di area pegunungan tropis serta harus memiliki sertifikat kompetensi terbang pegunungan.
“Saya sangat yakin bahwa di masa yang akan datang Mountain Flying akan menjadi wajah baru moda transportasi, khususnya di wilayah pegunungan untuk mewujudkan konektivitas dan meningkatkan keselamatan terutama di wilayah 3T dan demi kejayaan Indonesia di masa mendatang,” katanya pula.
Baca juga: Pemkab Nduga lanjutkan program subsidi penerbangan perintis bagi warga
Baca juga: Kementerian Perhubungan gelar lokakarya penerbangan di pegunungan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024