Kabupaten Deli Serdang (ANTARA) - Tim boling Aceh mamou merebut dua medali perunggu, meski baru pertama kali tampil dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 yang diselenggarakan di GOR Bowling Hj Rayati Syafrin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu.
Peboling dari tim Aceh, Zulfidarni membeberkan kepengurusan Persatuan Boling Indonesia (PBI) Provinsi Aceh baru terbentuk 2021 dan atletnya yang berjumlah tujuh orang, yang terdiri dari tiga orang putri dan empat putra, baru memulai latihan bersama pada 2023.
"Jadi kami memang bergerilya mengumpulkan atlet yang mau bergabung dan pada akhirnya berkumpul pada 2023," kata Zulfidarni usai meraih perunggu bersama pasangannya, Sri Zuniarty dalam nomor ganda putri.
Lebih lanjut dia membeberkan, untuk menghadapi PON XXI, timnya mengikuti sejumlah kompetisi untuk menambah pengalaman bertanding, seperti event-event yang ada di Jakarta dan Palembang.
Selama mengikuti itu, lanjut Zulfidarni, timnya mulai meraih sejumlah prestasi, seperti perunggu dan lainnya, sehingga cukup percaya diri untuk mengikuti PON tahun ini.
Atlet berumur 51 tahun itu, menambahkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan PBI Aceh cukup membantu perjuangan timnya selama ini.
"Ya harapannya venue atau fasilitas bisa terbangun di Aceh, sehingga regenerasi bisa terus berlanjut," ujar perempuan yang kerap disapa Eni itu.
Kami cukup senang dengan prestasi ini, karena ganda putra juga merebut medali perunggu, sehingga sama-sama naik ke podium membawa nama Aceh.
Pasangan Eni, Sri Zuniarty, mengatakan dirinya dan rekan tidak merasa tertekan saat menghadapi lawan-lawan yang masih muda dan sarat prestasi.
"Kami cuma fokus untuk membuat nyaman diri sendiri, tanpa terbebani dengan lawan-lawan yang memang langganan tim nasional dan sarat prestasi internasional," ujar dia.
Sri menyadari, timnya masih sedikit pengalaman di event-event nasional, sehingga ke depan akan lebih banyak lagi mengikuti ajang bergengsi lainnya.
"Cuma alhamdulilah kami bisa memenuhi target untuk membawa pulang medali. Jadi excited saja menjalaninya, apalagi masuk empat besar dan di penyisihan kejar-kejaran dengan Jawa Barat," kata Sri dengan penuh semangat.
Ia mengungkapkan, pelatih hanya menginstruksikan agar bermain lepas dan fokus senyaman mungkin untuk bertanding.
Dalam pertandingan semifinal ganda putri, Zulfidarni dan Sri Zuniarty kalah melawan wakil dari Jawa Timur, Sharon Limansantoso dan Tannya Roumimper, yang di final menjadi runner up.
Pada babak empat besar itu, wakil Aceh langsung menyerah dua gim dengan format pertandingan best of three.
Sementara itu, di sektor ganda putra, wakil Aceh lainnya, Dony Rahmadiano dan Indra Lesmana, kalah dari duet Oscar dan Hardy Rachmadian, dengan skor 1-2.
Pasangan tersebut tampil meyakinkan dan menang pada gim pertama, tetapi terpaksa harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah di gim kedua dan ketiga. Hasil itu juga membuat Dony dan Indra harus puas mendapatkan perunggu.
Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, sebanyak 77 peboling yang terdiri 44 atlet putra dan 33 putri dari 10 provinsi, bersaing menjadi yang terbaik di cabang olahraga boling, dengan total 11 nomor pertandingan, di antaranya tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, ganda campuran, dan master.
Baca juga: Triahtlon - FTI: Atlet peraih medali berpotensi dapat panggilan timnas
Baca juga: Pemprov Sumut siapkan bonus Rp300 juta bagi peraih medali emas di PON
Baca juga: Panjat tebing - Rajiah Sallsabillah sumbang emas untuk Banten
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024