Kita mengenal pada saat adanya program penyebaran nyamuk wolbachiaJakarta (ANTARA) - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun-Kun Wardana meminta Pemerintah Provinsi DKI mengkaji kembali penyebaran nyamuk ber-wolbachia yang dikhawatirkan bisa memberikan efek negatif.
"Kita mengharapkan ini bisa dikaji lagi, dengan lebih seksama, karena berpotensi bisa menimbulkan efek negatif," kata Kun usai bertemu Forum Solidaritas Masyarakat Nusantara (FSMN) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: Dinkes tegaskan tidak ada penularan wolbachia dari nyamuk ke manusia
Baca juga: Dinkes tegaskan tidak ada penularan wolbachia dari nyamuk ke manusia
Kun mengatakan keputusan penyebaran pada September nanti terbilang cepat lantaran butuh penelitian yang betul-betul secara seksama untuk bisa memastikan aman bagi masyarakat.
Dia menambahkan, jika nantinya nyamuk-nyamuk ini disebarkan maka jika berefek buruk maka tidak bisa kembali ke awal sebelum diputuskan.
"Kita waktu itu memiliki berbagai data yang ada di negara lain, nyamuk wolbachia yang memberikan efek negatif," ujarnya.
Baca juga: Pemprov DKI siapkan 1.400 ember berisi telur nyamuk ber-wolbachia
Baca juga: Pemprov DKI siapkan 1.400 ember berisi telur nyamuk ber-wolbachia
Kun mengaku bersyukur dipersatukan Tuhan untuk bertemu Dharma lantaran memiliki pemikiran dan visi yang sama untuk membangun Jakarta di masa mendatang.
"Kita mengenal belum begitu lama ya. Kita mengenal pada saat adanya program penyebaran nyamuk wolbachia, kita sama-sama menentang program itu," ucapnya.
Sementara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menempatkan sebanyak 1.400 ember berisi telur-telur nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia di kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat pada 27 September 2024.
Baca juga: Peluncuran nyamuk berwolbachia di Jakarta Barat bukan lagi uji coba
Baca juga: Peluncuran nyamuk berwolbachia di Jakarta Barat bukan lagi uji coba
"Tidak ada penularan wolbachia dari nyamuk ke manusia," kata Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta dr. Maryati Kasiman.
Nantinya setiap dua pekan sekali, petugas Dinas Kesehatan DKI akan memantau perkembangbiakan nyamuk.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan tidak ada penularan bakteri wolbachia dari tubuh nyamuk aedes aegypti ke manusia atau bahkan ke nyamuk lainnya.
Oleh karena itu, tidak ada penyakit tertentu yang bisa dialami manusia setelah tergigit nyamuk aedes aeypti ber-wolbachia.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024