Juara French Open dan Wimbledon berusia 21 tahun itu tersingkir dari Grand Slam di Flushing Meadows pada babak kedua bulan lalu.
Dengan waktu luang yang dimilikinya, ia melakukan perjalanan dadakan ke Monza untuk menonton Grand Prix F1 Italia, kemudian kembali ke lapangan di Valencia saat Spanyol membuka pertandingan final babak penyisihan grup melawan Ceko.
Roberto Bautista Agut mengantongi poin pertama Spanyol dengan kemenangan 7-6(7/1), 6-4 atas Jiri Lehecka.
Baca juga: Alcaraz tersingkir pada babak kedua US Open
Alcaraz kemudian memasuki lapangan, bangkit dari kekalahan 6-7(3/7) di set pertama dari Tomas Machac untuk menyapu bersih set kedua dengan skor 6-1 sebelum Machac mengundurkan diri.
Alcaraz kemudian menindaklanjuti keunggulan tersebut dengan berpasangan dengan Marcel Granollers untuk meraih kemenangan di sektor ganda 6-7(2/7), 6-3, 7-6(7/2) atas Jakub Mensik/Adam Pavlasek untuk mengklaim kemenangan Grup B dengan skor 3-0.
Sementara itu, di China, Amerika Serikat memulai perburuan angka mereka untuk memperpanjang rekor meraih gelar Piala Davis ke-33 dengan mengalahkan Cile.
Tim asuhan Bob Bryan itu memungkiri status mereka sebagai tim yang tidak diunggulkan dalam hal peringkat untuk mengalahkan tim Amerika Selatan yang lebih diunggulkan dengan skor 3-0 dalam pertandingan pembuka babak penyisihan grup di Zhuhai.
Di pusat tenis internasional Hengqin, petenis no. 309 dunia Reilly Opelka, no. 40 Brandon Nakashima dan duo ganda Austin Krajicek/Rajeev Ram terbukti terlalu kuat bagi anak asuh Nicolas Massu.
Opelka memperoleh poin pertama bagi tim Amerika, mengalahkan Cristian Garin 6-3, 4-6, 7-6(7/3).
Berikutnya adalah Nakashima, yang menikmati debut impiannya di Piala Davis, mengalahkan petenis nomor 22 dunia Alejandro Tabilo 7-6(7/5), 2-6, 7-6(7/3).
Kemudian giliran peraih medali perak Olimpiade Paris Krajicek dan Ram yang melanjutkan keunggulan, mengalahkan Tomas Barrios Vera/Matias Soto 4-6, 6-4, 7-6(7/3).
Baca juga: Jerman dan Kanada menang di laga pembuka Piala Davis
Mengingat ketatnya ketiga pertandingan yang semuanya berakhir dengan tie-break set penentuan, tidak mengherankan Bryan menggambarkannya sebagai "hari tenis yang epik".
"Semua orang menunjukkan banyak semangat, banyak keberanian," kata Bryan, seperti disiarkan AFP, Kamis.
"Angkat topi untuk pemain Cile. Angkat topi untuk pemain kami yang benar-benar berjuang keras, terutama di saat-saat penting."
"Saya rasa tidak pernah terjadi di Piala Davis bahwa semua pertandingan berakhir dengan set ketiga -- hari yang bersejarah. Saya merasa sangat, sangat bangga dengan para pemain," ujar Bryan, yang bersama saudara kembarnya Mike memenangi 16 gelar ganda Grand Slam dan menjadi bagian dari tim pemenang Piala Davis 2007.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024