Sebelumnya pada Rabu (12/9), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia telah membahas serangan jangka panjang dengan para pejabat Ukraina dan akan membawa masalah tersebut kembali ke Presiden AS Joe Biden untuk dipertimbangkan lebih lanjut.
“Amerika Serikat terus-menerus mendorong dirinya lebih jauh ke dalam rawa konflik Ukraina. Politisi lokal mengulangi kata-kata 'Ukraina harus menang' seperti sebuah mantra. Mereka siap mengorbankan kesejahteraan warga AS dengan mentransfer dana senilai miliaran dolar untuk senjata dan amunisi kepada rezim Kiev. Para pengawas dari Washington mempunyai satu tuntutan - untuk meningkatkan bentrokan dengan pasukan Rusia," kata Antonov.
"Kami (Rusia) terus diuji hingga batas toleransi terhadap langkah-langkah permusuhan, yang tujuannya adalah kekalahan strategis negara kami yang terkenal buruk," tambahnya.
Antonov menekankan bahwa rencana seperti itu tidak mungkin dilakukan, serta pengiriman baik F-16, sistem pertahanan udara atau HIMARS, maupun senjata lain tidak akan membantu.
“Pemerintah (AS) terus-menerus mengabaikan kepentingan Rusia. Saat ini semakin banyak pembicaraan mengenai kemungkinan menembaki wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh,” kata Antonov.
Baca juga: Pasukan Rusia cegat dan hancurkan 144 drone Ukraina di wilayah Rusia
"Hanya sedikit politisi yang menyebutkan kemungkinan terjadinya Perang Dunia Ketiga, yang sedang dibuka oleh pemerintah setempat," lanjutnya.
Antonov mengemukakan bahwa untuk membenarkan tindakan permusuhan terhadap Rusia, para ahli strategi Washington menggunakan slogan-slogan provokatif tentang rencana Moskow untuk mengambil alih hampir separuh dunia.
"Omong kosong terus bermunculan. Pada saat yang sama, fakta semu yang provokatif tentang sejumlah pasokan dari Iran, Korea Utara atau bahkan China terus-menerus ditambahkan ke dalam api Russofobia (ketidaksukaan terhadap Rusia)," tambahnya.
"Peringatan dari beberapa ilmuwan militer dan politik Amerika tentang ketidakmungkinan Zelenskyy mencapai tujuannya dengan bantuan ATACMS yang terkenal atau bahkan sistem jarak jauh diabaikan begitu saja. Sama seperti pada masa Perang Dingin, mereka mengklaim bahwa itu semua hanya propaganda Rusia," lanjut Antonov.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Militer Rusia klaim tewaskan 715 tentara Ukraina dalam 24 jam
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024