Jakarta (ANTARA) - Seni pantun hadir untuk mengekspresikan sastra Melayu dalam Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada 5-7 September 2024 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Pantun sebagai ekspresi bahasa Melayu perlu terus dilestarikan dan diperkuat pemajuannya karena nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya seperti nilai-nilai adat, tradisi, sejarah, melalui berbagai program dan kegiatan," kata Ketua FHBN 2024 Andre Notohamijoyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Seni pantun tersebut merupakan karya dari Lembaga Pelestari Nilai Adat dan Tradisi Kepulauan Riau.
Baca juga: Kemenko: Festival Harmoni Budaya Nusantara hidupkan budaya lokal IKN
Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK itu juga mengemukakan, pantun sebagai ekspresi budaya Melayu dapat menjadi bahasa penghubung di Nusantara.
"Penampilan Pantun dalam FHBN 2024 merupakan ekspresi budaya bahasa Melayu yang sangat luar biasa. Bahasa Melayu sejak dahulu menjadi lingua franca atau bahasa penghubung di Nusantara sejak dahulu hingga ditetapkan menjadi bahasa pemersatu bangsa melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928," ujar dia.
Andre juga menyebutkan, saat ini pantun populer digunakan dalam berbagai acara formal maupun informal di Indonesia sebagai wujud nyata pemajuan kebudayaan.
"Bahkan salah satu maskapai penerbangan menyajikan pantun sebagai sambutan bagi para penumpang. Fenomena pantun ini sangat menggembirakan sebagai bentuk pemajuan dan pelestarian pantun sebagai budaya nasional," ujar dia.
Penampilan pantun dalam FHBN 2024 itu juga wujud kerja sama strategis antara Kemenko PMK, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau, serta Pemerintah Propinsi Kepri.
Baca juga: OIKN: "Musim kehidupan" bangun budaya dengan libatkan masyarakat adat
Kepala BPK IV Jumhari menyampaikan, kolaborasi harus terus diperkuat tidak hanya untuk melindungi tradisi pantun, tetapi juga bagaimana melakukan inovasi dan dukungan seperti stimulus pendanaan untuk komunitas dan penggiat pantun.
"Penting juga mengadakan lokakarya pelatihan pantun untuk generasi Z, fasilitasi inovasi pantun dengan media digital maupun beberapa kreativitas pantun di ruang pubik," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri Datuk Juramadi Esram menyebutkan, pemerintah bersama pemangku kepentingan seperti Maestro Pantun, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, kampus serta asosiasi profesi seperti Assosiasi Tradisi Lisan (ATL) Kepri terus bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya pelindungan dan pelestarian tradisi Pantun.
"Pantun juga telah dijadikan sebagai muatan lokal dalam lembaga pendidikan," tuturnya.
Tradisi Pantun telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020. Nominasi pantun diajukan bersama dengan Malaysia.
Salah satu tokoh yang sangat berperan besar dalam pengembangan Bahasa Melayu adalah Raja Ali Haji, seorang penyair Melayu yang terkenal dengan karyanya Gurindam Dua Belas, dengan karya monumental yang bercirikan sastra Islam dan Melayu. Ia dilahirkan pada tahun 1808 di pusat Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.
Baca juga: Sekolah laboratorium Pancasila di IKN bangun aspirasi masyarakat adat
Baca juga: Kemenko PMK: Pembangunan budaya di IKN beri afirmasi seniman lokal
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024