Babagana Zulum, gubernur Negara Bagian Borno, mengatakan bahwa perkiraan tersebut berdasarkan pada penilaian awal yang dilakukan oleh pemerintah setelah banjir melanda Maiduguri pada Selasa (10/9).
Luapan air itu menyebabkan kehancuran, situasi terburuk dalam tiga dekade terakhir.
"Banjir menggenangi sepertiga kota dan memengaruhi lebih dari satu juta orang. Ini sangat menghancurkan," kata Zulum kepada wartawan, saat membagikan bantuan uang tunai dan makanan kepada ribuan orang yang mengungsi di sebuah kamp.
Dia menyebutkan bahwa lebih dari 100.000 orang terpaksa mengungsi, sementara upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban yang belum ditemukan terus dilakukan.
"Kami membagikan uang dan makanan kepada kepala keluarga (yang terdampak) sebagai langkah sementara untuk membantu mengurangi dampaknya," katanya.
Dia menambahkan bahwa pemerintah berencana membentuk tim kesehatan untuk mempersiapkan tanggapan atas kemungkinan keadaan darurat setelah air surut.
Menurut Zulum, runtuhnya bendungan di pinggiran kota serta meluapnya air yang dilepaskan dari negara-negata tetangga, yakni Niger dan Kamerun, sebagai penyebab situasi tersebut.
Banjir tersebut menghanyutkan hewan-hewan di kebun binatang, merusak rumah, sekolah, rumah sakit, kantor pemerintah, serta pusat-pusat komersial dan tempat ibadah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Banjir di Nigeria tewaskan 170 orang
Baca juga: Korban tewas akibat banjir di Nigeria bertambah menjadi 49 orang
Nigeria resmikan proyek LRT canggih yang dibangun China di Lagos
Penerjemah: Primayanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024