Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024 membahas kemacetan dan banjir saat melakukan pertemuan dengan mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso di kediaman pribadi, Jalan Raya Kalimanggis, Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Tadi saya sudah ketemu calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, dengan Ridwan Kamil dan Suswono. Saya sebagai senior yang kebetulan pernah menjabat 10 tahun lamanya sebagai gubernur Jakarta dari 1997-2007, tentu saja wajib menerima dan memberikan sedikit pengalaman mungkin, berguna saat (mereka) terpilih nantinya," kata Bang Yos, sapaan Sutiyoso.
Bang Yos pun menyampaikan persoalan-persoalan klasik yang saat ini belum terselesaikan hingga saat ini, seperti banjir dan kemacetan.
"Kemampuan beliau (RK) yang mantan Wali Kota Bandung dan Gubernur Jabar tentu saja memimpin birokrat bukan barang asing bagi pak RK. Tetapi, memang sebuah daerah itu selalu ada spesifikasi yang perlu diketahui dan itu saya informasikan kepada beliau (RK)," kata Bang Yos.
Dengan informasi yang ada, dia berharap pasangan itu bisa mengatasi dengan baik dan melanjutkan program-program yang sudah dirintis oleh gubernur-gubernur terdahulu, apabila beliau berdua terpilih.
Baca juga: Ridwan Kamil sebut Ahmad Riza Patria calon kuat ketua timses
Baca juga: Ridwan Kamil sebut Ahmad Riza Patria calon kuat ketua timses
"Tadi kami berbincang cukup lama, hampir 90 menit, karena banyak sekali hal-hal pengalaman dari Pak Sutiyoso atau Bang Yos," kata Ridwan Kamil (RK) usai pertemuan.
Pertemuan itu membahas bagaimana pengalaman Sutiyoso sewaktu menjabat sebagai Gubernur Jakarta sejak 1997 hingga 2007.
"Ada hal-hal yang di zaman beliau masih relevan ya isu-isunya, terutama isu klasik seperti kemacetan dan banjir," katanya.
Menurut dia, pesan yang disampaikan oleh Bang Yos, jika nanti pihaknya terpilih menjadi pemimpin Jakarta tahun 2025-2029 untuk selalu pandai berkomunikasi dengan rakyat.
"Sehingga, menyelesaikan permasalahan tidak dengan drama tapi dengan pendekatan kemanusiaan," kata mantan Gubernur Jabar itu.
Baca juga: Pramono Anung ingin hidupkan kembali RPTRA Kalijodo
Baca juga: Pramono Anung ingin hidupkan kembali RPTRA Kalijodo
Dia mencontohkan permasalahan Kramat Tunggak yang diubah menjadi Islamic Center tanpa ada keributan. Hal tersebut menunjukkan "skill" dalam bernegosiasi dengan masyarakat.
"Harus dimiliki gubernur-gubernur yang akan ada di pusat Indonesia ini," kata RK.
Selain itu, RK juga berencana menjadikan Bang Yos menjadi pembina dan pembimbing saat butuh nasihat karena setiap zaman ada pemimpinnya, serta tantangan yang berbeda.
"Saya sudah sampaikan jika takdirnya kami ada, Pak Sutiyoso berkenan selalu menjadi pembina," harapnya.
Saat menyambangi kediaman Bang Yos, Ridwan Kamil diajak berkeliling ke Museum Bang Yos tentang rekam jejaknya sebagai prajurit TNI, Pangdam Jaya 1996-1997, gubernur DKI Jakarta dua periode 1997-2002 dan 2002-2007 serta sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) 2015-2016.
Baca juga: Kun Wardana siap bina permodalan UMKM demi dorong ekonomi Jakarta
Baca juga: Kun Wardana siap bina permodalan UMKM demi dorong ekonomi Jakarta
Pasangan calon (paslon) RK-Suswono maju Pilkada DKI Jakarta dengan dukungan koalisi gemuk dari sejumlah partai politik, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PSI, PKB, NasDem, PPP dan Perindo.
Pasangan itu juga menerima dukungan parpol nonparlemen, yakni Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, PRIMA, dan Partai Kebangkitan Nusantara.
Dua paslon lainnya adalah Pramono Anung - Rano Karno yang didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura dan dari independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Dua paslon lainnya adalah Pramono Anung - Rano Karno yang didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura dan dari independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024