Dia menyebut tantangan Kemenlu RI ke depannya besar sebab menghadapi situasi global yang penuh dinamika dan ketidakpastian.
"Ada konflik-konflik yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada kita, baik itu secara politik maupun secara ekonomi," kata Sugiono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Selain itu, dia mencermati soal tantangan sejumlah krisis yang bisa mempengaruhi konstelasi geopolitik.
"Krisis-krisis pangan yang katanya bisa terjadi ya kan, krisis air yang merupakan salah satu yang mempengaruhi geopolitik dunia saat ini," ucapnya.
Dia menyinggung pula soal peran Indonesia dalam rangka memberikan solusi-solusi terhadap permasalahan internasional, global, maupun regional.
"Dan saya kira itu tantangan buat kita karena juga secara dalam pembukaan UUD kita ingin jadi negara yang berpartisipasi dalam perdamaian dan ketertiban dunia," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan perpisahan di ujung masa jabatannya dalam rapat kerja/rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.
"Ibu/bapak selamat bekerja apapun amanah yang akan bapak/ibu jalankan ke depan, saya mohon pamit dan saya mohon maaf jika dalam pelaksanaan tugas ada yang membuat ibu/bapak kurang berkenan. Sekali lagi jangan pernah lelah mencintai Indonesia, jangan pernah lelah berbuat baik untuk Indonesia. Terima kasih sekali lagi saya mohon pamit ibu/bapak," kata Retno.
Baca juga: Waka Komisi I Sugiono sebut tak ikut pembahasan soal kursi Menlu RI
Baca juga: Menlu ajukan kenaikan ADTLN ke DPR untuk penganggaran selanjutnya
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024