"Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama 15 hari kerja mulai Senin (26/8) lalu ini peserta menerima sertifikat keprofesian," kata Pelaksana Tugas (Plt) Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Pusat Noviar Dinariyanti di Jakarta, Kamis.
Selain itu, para peserta yang dinyatakan lulus juga akan menerima kartu tanda anggota (KTA) dengan masa berlaku selama tiga tahun.
Selain itu, para peserta yang dinyatakan lulus juga akan menerima kartu tanda anggota (KTA) dengan masa berlaku selama tiga tahun.
Noviar menyebutkan, para peserta pelatihan merupakan warga dari delapan kecamatan se-Jakarta Pusat. Peserta merupakan hasil dari seleksi dan usulan pihak kelurahan serta Balai Pemasyarakatan (Bapas) Jakarta Pusat.
Baca juga: DKI selenggarakan pelatihan satpam untuk kurangi angka pengangguran
Baca juga: DKI selenggarakan pelatihan satpam untuk kurangi angka pengangguran
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat juga menggandeng TNI dan Polda Metro Jaya serta perusahaan yang kompeten menyelenggarakan kegiatan tersebut.
"Kalau yang diseleksi itu dari mendaftar di media sosial dan diutamakan warga Jakarta Pusat. Dari total 70 peserta, empat di antaranya dari usulan Bapas," ujar Noviar.
Noviar menjelaskan, selama pelatihan para peserta mengikuti beragam materi "hard skill" dan "soft skill" sesuai bidang pekerjaan yang diminati.
Bekal pelatihan ini nantinya bisa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk para peserta memiliki kesempatan memasuki dunia kerja. Selain itu, pelatihan ini juga sebagai upaya mengurangi jumlah pengangguran di Jakarta Pusat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami mempunyai tugas meningkatkan pengetahuan dan keahlian SDM masyarakat agar bisa diterima perusahaan. Setelah ini kami akan coba salurkan mereka ke sejumlah perusahaan di Jakarta Pusat," ujar Noviar.
Baca juga: Jakpus buka pelatihan tenaga kerja untuk songsong pusat perekonomian
Baca juga: Jakpus buka pelatihan tenaga kerja untuk songsong pusat perekonomian
Wakil Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Wadi Sabani mengatakan, selama pelatihan para peserta telah dibekali beragam keahlian "hard skill" dan "soft skill".
Selain mengikuti pelatihan fisik, peserta juga dilatih baris berbaris, bela diri praktis, dril tongkat, borgol dan kesiapsiagaan dalam segala kondisi (Kesamaptaan) jasmani lainnya di bidang "hard skill".
Sedangkan di bidang "soft skill", para peserta diberikan pemahaman tugas Kepolisian secara terbatas dan penanganan preventif. Selain itu, mereka juga dibekali pemahaman wawasan tugas satpam dan pola koordinasi dengan aparat pemerintahan serta hukum setempat dalam melakukan penanganan.
"Yang utama bagi mereka jaga dan tingkatkan terus disiplin sehingga menjadi karakter keseharian serta identitas. Serta jangan lupa mental dan perilaku sebagai modal utama," katanya.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024