Berbicara pada pertemuan perwakilan tinggi BRICS untuk masalah keamanan di St. Petersburg, Kamis, Putin menyoroti pembentukan catatan elektronik khusus untuk berbagi data tentang serangan siber dan insiden sebagai salah satu pencapaian utama kelompok tersebut.
"Keputusan untuk membentuk Dewan BRICS guna memerangi pendanaan terorisme dan pencucian uang sedang dalam tahap akhir. Pada Juli, sesi pleno kesembilan kelompok kerja tentang kontraterorisme diadakan di Moskow, menghasilkan hasil positif," kata Putin.
Dalam upaya antikorupsi, ia mengatakan negara-negara BRICS--atas inisiatif Rusia--telah menyetujui pendekatan bersama untuk memerangi penyuapan serta memulihkan aset dan pendapatan yang diperoleh melalui kegiatan ilegal.
"Kerja sama di antara negara-negara BRICS dalam memerangi kejahatan terkait narkoba juga telah mendapatkan momentum. Selama pertemuan kelompok kerja antinarkoba pada Mei, kesepakatan dicapai untuk meningkatkan upaya pencegahan penggunaan teknologi informasi dan sistem pembayaran virtual dalam perdagangan narkoba," katanya.
BRICS, yang didirikan pada 2009 oleh Brazil, Rusia, India, dan China, berkembang pada 2011 dengan bergabungnya Afrika Selatan.
Meskipun kelompok tersebut baru-baru ini semakin berkembang dengan masuknya enam anggota baru pada Desember 2023, keputusan kolektif dibuat untuk mempertahankan nama asli BRICS.
Rusia, yang memegang jabatan presiden bergilir kelompok tersebut pada 2024, akan menyelenggarakan KTT ke-16 BRICS di Kota Kazan pada 22 hingga 24 Oktober.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Putin yakin BRICS akan perkuat posisi ekonomi anggotanya secara global
Baca juga: PM Malaysia sebut Rusia akan jadi mitra kunci perluas geoekonomi
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024