"Sekarang sudah zamannya digital, konvensional ya mungkin beberapa produk. Meskipun sampai sekarang semuanya sudah beralih ke pemasaran digital, marketplace, online dan seperti itu," kata Manajer Upland Project Muhammad Ikhwan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menilai di zaman serba digital saat ini, pelatihan pemasaran digital perlu digalakkan untuk meningkatkan kompetensi para pendamping Upland Project.
Meski beberapa produk masih menggunakan pemasaran konvensional, dominasi pemasaran digital menjadi sangat penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Ikhwan berharap bahwa setelah pelatihan, pendamping dari 13 lokasi Upland Project bisa langsung beradaptasi dengan strategi pemasaran digital.
"Perubahan dari pemasaran konvensional ke digital merupakan langkah penting untuk memastikan produk kita dapat bersaing di pasar online," ujarnya.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan bekal yang memadai bagi peserta untuk menerapkan strategi yang telah dipelajari di daerah masing-masing. Ikhwan menegaskan pentingnya tindak lanjut setelah pelatihan agar hasilnya dapat diimplementasikan dengan baik.
Upland Project yang awalnya direncanakan berakhir pada 2024, kini diperpanjang hingga 2026 dengan pertimbangan dana dan kebijakan pemerintah.
Proyek ini telah melibatkan investasi sebesar Rp1,8 triliun, dengan alokasi untuk pelatihan dan pengembangan infrastruktur yang sangat signifikan. Ikhwan berharap investasi ini tidak hanya memberikan dampak langsung, tetapi juga meninggalkan warisan yang dapat dimanfaatkan di masa depan.
"K yang pertama itu adalah kualitas yang baik, seperti itu. Sudahkah produk Upland yang kitaihasilkan memenuhi unsur kualitas yang baik. K yang kedua adalah kuantitas atau jumlahnya, harus sesuai dengan yang diminta oleh pasar, kita kontrak, sanggup berapa setiap bulan, sekian ton. K ketiga adalah kontinuitas, keberlanjutan harus terus menerus. Jangan bulan ini ada, bulan depan nggak ada," jelasnya.
Ikhwan mendorong peserta untuk mengembangkan keterampilan dalam mengelola pemasaran produk secara efektif untuk meningkatkan pendapatan petani dan produktivitas pertanian.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang positif dalam meningkatkan daya saing produk lokal dan berkontribusi pada pencapaian tujuan Upland Project.
Pada kesempatan terpisah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Upland Project, Risda Sinaga berharap pelatihan dapat meningkatkan penghasilan petani di daerah binaan Upland Project.
"Semoga dengan meningkatnya pemasaran secara bersamaan dapat meningkatkan penghasilan petani," katanya.
Risda juga menyampaikan harapan besar terhadap pelatihan publikasi media ini dan berharap pelatihan ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan penghasilan petani di daerah binaan.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta mengenai strategi dan teknik pengelolaan konten digital yang efektif.
Keterampilan dalam menciptakan dan memaksimalkan konten yang menarik dan relevan sangat krusial. Hal ini penting baik untuk promosi program-program Upland maupun dalam membangun citra positif di masyarakat.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat menguasai keterampilan yang diperlukan untuk menghasilkan konten digital berkualitas dan berdampak," ungkap Risda.
Target selanjutnya dari pelatihan ini adalah terbentuknya tim media yang handal di setiap wilayah kerja Upland Project, yang mampu memproduksi dan menyebarluaskan konten digital yang tepat sasaran dan berdaya saing.
"Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap sektor pertanian dapat maju lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi para petani di daerah binaan kami," ujar Risda.
Baca juga: Upland Project optimistis bibit kentang unggulan sejahterakan petani
Baca juga: Kementan temui petani Upland Project susun strategi tani yang optimal
Baca juga: Upland Project Kementan bawa produk bawang goreng tembus pasar Belanda
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024