Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, di Kota Mojokerto, Kamis, mengatakan bantuan yang diberikan berupa satu ekor ayam dan sepuluh butir telur per keluarga, yang disalurkan sebanyak enam kali dalam setahun kepada keluarga berisiko stunting.
"Bantuan pangan tersebut dapat membantu pemenuhan gizi keluarga, khususnya balita, sehingga dapat mencegah terjadinya kasus stunting baru. Melalui bantuan ini, kami berharap keluarga berisiko stunting dapat memenuhi kebutuhan gizi balita mereka, demi masa depan anak-anak yang lebih sehat," ujarnya.
Pemkot Mojokerto, kata dia, juga konsisten menunjukkan komitmen dalam percepatan penurunan stunting, salah satunya terlihat dari kehadiran berbagai aksi dan program, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di lingkup pemkot, instansi vertikal, dan warga.
"Salah satunya melalui program Neo Baksos MAK yang dilaksanakan setiap Selasa, Rabu, dan Jumat. Program ini memberikan bantuan pangan bergizi secara rutin, salah satunya kepada keluarga balita yang mengalami stunting, sebagai bagian dari upaya Pemkot dalam meningkatkan kesehatan anak-anak," tuturnya.
Selain program Neo Baksos MAK, lanjut dia, Pemkot Mojokerto juga terus berinovasi untuk mempercepat penurunan angka stunting. Beberapa inovasi yang telah dijalankan adalah program Gempa Genting atau Gerakan Masyarakat Peduli Gizi Stunting, dan Canting Gula Mojo yang merupakan akronim dari Cegah Stunting, serta Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto.
"Alhamdulillah, program-program tersebut telah memberikan hasil positif yang terlihat dari penurunan prevalensi stunting di Kota Mojokerto. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM), prevalensi stunting berhasil turun dari 3,12 persen pada tahun 2022 menjadi 2,04 persen pada tahun 2023, dan mencapai 1,85 persen per Juli 2024," tuturnya.
Baca juga: Iriana dan OASE KIM tinjau layanan PMT di Posyandu Penajam Paser Utara
Baca juga: BKKBN-APRI gerakkan para penghulu untuk tangani stunting
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024